Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Raup Penjualan Rp14 Triliun dan Laba Rp4,8 Triliun di Semester I 2021
JAKARTA - PT Bayan Resources Tbk berhasil mencatatkan kinerja cemerlang di enam bulan pertama tahun ini. Perusahaan tambang batu bara berkode saham BYAN ini meraup peningkatan pendapatan dan laba bersih di sepanjang semester I 2021.
Dalam laporan keuangan Bayan Resources yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis 5 Agustus, perusahaan milik konglomerat Low Tuck Kwong ini membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai 337,04 juta dolar AS (sekitar Rp4,8 triliun).
Raihan tersebut melesat 386,85 persen dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar 69,23 juta dolar AS. Naiknya laba bersih BYAN tidak terlepas dari melonjaknya pendapatan.
Pendapatan bersih BYAN tercatat 1,02 miliar dolar AS di semester I 2021. Pencapaian tersebut melesat 47,13 persen dari pendapatan di semester I 2020 sebesar 695,72 juta dolar AS.
Baca juga:
- Bayan Resources, Perusahaan Batu Bara Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Ini Raup Laba Rp4,7 Triliun di 2020
- Perusahaan Tambang Batu Bara Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Raih Pendapatan Rp7,2 Triliun di Kuartal I 2021
- Perusahaan Batu Bara Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Dapat Perpanjangan Pinjaman dari Sumitomo Mitsui hingga 2024
- Kabar Gembira, Dividen Rp4,3 Triliun Perusahaan Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Bayan Resources Segera Dibagikan
Pendapatan BYAN didominasi oleh penjualan batubara kepada pihak ketiga yakni sebesar 984,12 juta dolar AS, disusul penjualan batubara kepada pihak berelasi senilai 37,58 juta dolar AS. Kemudian, BYAN juga mengempit pendapatan dari segmen non batubara sebesar 1,96 juta dolar AS.
Meski pendapatan naik, BYAN mampu menekan beban pokok penjualan sebesar 14,46 persen, dari semula 505,011 juta dolar AS menjadi 431,97 juta dolar AS. Namun, sejumlah beban terpantau naik, seperti beban penjualan yang naik 8,5 persen menjadi 77,70 juta dolar AS. Beban keuangan BYAN juga turut menggemuk 92,34 persen dari semua 17,32 juta dolar AS menjadi 33,32 juta dolar AS.
Per Juni 2021, jumlah aset BYAN sebesar 1,52 miliar dolar AS, terdiri atas liabilitas senilai 583,37 juta dolar AS dan ekuitas senilai 945,4 juta dolar AS