Pemerintah Bidik Inklusi Keuangan Meluas Hingga 90 Persen Pada 2024
JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyebut tingkat literasi keuangan di Indonesia saat ini baru mencapai level 38.03 persen. Besaran itu dianggap masih cukup kurang dan diharapkan bisa meningkat hingga 90 persen pada 2024 mendatang.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, guna mencapai target tersebut pemerintah menyiapkan strategi menjangkau kalangan muda dengan menyelenggarakan acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) secara virtual.
Menurut Menkeu, agenda tersebut merupakan kolaborasi bersama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Kalau masyarakat Indonesia makin literate dari sisi keuangan, maka mereka akan makin memiliki pemahaman yang bisa menentukan dan juga menjaga kesejahteraan maupun aset yang mereka miliki,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti yang dikutip pada Rabu, 4 Agustus.
Menkeu menambahkan, peningkatan literasi keuangan di masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif. Pasalnya, inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui distribusi pendapatan yang lebih merata, penurunan kemiskinan, dan stabilitas sektor keuangan.
Baca juga:
Lebih lanjut, upaya meningkatkan tingkat literasi keuangan bukan menjadi tugas satu atau dua pihak saja. Hal ini merupakan tugas semua otoritas, dan perlu melibatkan semua stakeholders, termasuk generasi muda dan masyarakat.
“Kita semuanya berupaya bersama-sama meningkatkan literasi keuangan, baik melalui platform digital melalui konferensi video seperti ini, maupun berbagai program-program lainnya,” tuturnya.
Pemerintah, sambung dia, terus berupaya mengembangkan instrumen inovatif lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi di pasar keuangan. Partisipasi masyarakat dalam berinvestasi dapat mendorong kemandirian bangsa untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia dan menjadi penunjang stabilitas sektor keuangan yang lebih kuat.
“Forum ini saya harap akan menjadi ajang tidak hanya untuk berdiskusi, tapi juga mencari cara-cara untuk meningkatkan kedalaman pasar keuangan juga literasinya karena orang tidak akan bisa terjun masuk dalam sektor keuangan tanpa memiliki basic literasi dan pemahaman,” ucapnya.
Sebagai informasi, Like It merupakan series kegiatan literasi yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai produk atau investasi di surat berharga negara, produk pasar modal serta bagaimana mengelola keuangan secara bijak.
Rangkaian kegiatan Like It merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antar otoritas dalam upaya mendorong literasi keuangan, meningkatkan basis investor ritel, dan mengembangkan sektor keuangan Indonesia.
“Saya harap ini adalah series yang akan terus dilakukan di dalam rangka untuk terus memperluas pemahaman masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan dan bagaimana mengelola dana yang mereka miliki secara prudent, namun juga kreatif dan produktif,” tutup Menkeu Sri Mulyani.