Perusahaan Perkebunan Milik Konglomerat TP Rachmat Ini Raup Penjualan Rp2,85 Triliun dan Laba Rp405 Miliar di Semester I 2021
JAKARTA - Perusahaan perkebunan dan industri pengolahan, PT Triputra Agro Persada Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja di enam bulan pertama tahun ini. Penjualan dan laba bersih perusahaan berkode saham TAPG ini tercatat meningkat pada semester I 2021.
Dalam laporan keuangan TAPG yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa 3 Agustus, perusahaan milik konglomerat TP Rachmat ini membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih senilai Rp405,89 miliar.
Raihan laba bersih tersebut melesat 250,91 persen dibanding semester pertama 2020 yang sebesar Rp 115,66 miliar. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh penjualan perusahaan yang juga naik 16,22 persen secara tahunan (yoy) pada semester I 2021, dari sebelumnya Rp2,45 triliun menjadi Rp2,85 triliun.
Penjualan TAPG berdasarkan jenis produk di semester I 2021, masih ditopang oleh penjualan minyak dan inti kelapa sawit sebesar Rp2,80 triliun. Disusul, penjualan tandan buah segar dan karet, masing-masing senilai Rp39,53 miliar dan Rp10,57 miliar.
Baca juga:
- Laba Perusahaan Perkebunan Milik Konglomerat TP Rachmat Melonjak 375 Persen Jadi Rp911,07 Miliar
- Kabar Gembira dari Triputra Agro, Perusahaan Milik Konglomerat TP Rachmat Ini Bagi Dividen Rp300 Miliar
- Berkat Anteraja, Perusahaan Milik Konglomerat TP Rachmat, Adi Sarana Armada Raup Pendapatan Rp2,1 Triliun di Semester I 2021
- Daftar Terbaru 10 Orang Paling Kaya di Indonesia 2021 Versi Forbes, Nomor Berapa Konglomerat Hartono Bersaudara dan Chairul Tanjung?
Tumbuhnya kinerja penjualan, mendorong beban pokok penjualan TAPG naik sebesar 12,61 persen, dari semula Rp1,94 triliun pada semester I 2020, naik menjadi Rp2,19 triliun akhir Juni 2021.
TAPG juga tercatat mengalami peningkatan laba bruto hingga 29,95 persen menjadi Rp665,88 miliar di semester pertama tahun ini. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu, TAPG hanya meraup laba bruto senilai Rp512,39 miliar.
Dalam enam bulan pertama 2021, TAPG masih mencatatkan peningkatan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Beban penjualan dan pemasaran misalnya, tercatat naik tipis 0,64 persen menjadi Rp95,50 miliar pada akhir Juni lalu.
Beban umum dan administrasi juga tercatat meningkat 22,13 persen menjadi Rp188,53 miliar hingga akhir Juni lalu. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, TAPG hanya menanggung beban umum dan administrasi senilai Rp154,36 miliar.