Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan sawit milik konglomerat TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG), mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,78 triliun pada semester I 2022. Raihan ini melesat 339 persen dibanding periode sama tahun lalu yang senilai Rp405,89 miliar.

Dalam laporan keuangan TAPG, dikutip Senin 25 Juli, kenaikan laba tersebut sejalan dengan penjualan yang melonjak 61,59 persen menjadi Rp4,61 triliun dibanding semester I 2021 sebesar Rp2,85 triliun.

Sebagian besar pendapatan Triputra Agro dikontribusi dari penjualan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit sebesar Rp4,58 triliun atau 99,22 persen dari total pendapatan perseroan. Sisanya sebesar Rp20,7 miliar atau 0,43 persen dari total pendapatan berasal dari penjualan tandan buah segar dan Rp14,52 miliar atau 0,3 persen dari penjualan karet.

"Seluruh penjualan merupakan penjualan lokal," tulis manajemen Triputra Agro dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, manajemen Triputra Agro menjelaskan, penjualan produk minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit meningkat 63,18 persen menjadi Rp4,58 triliun pada enam bulan pertama 2022 dibanding periode sama tahun lalu Rp2,8 triliun.

Kenaikan penjualan juga terjadi pada produk karet sebanyak 37,32 persen menjadi Rp14,52 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp10,58 miliar. Sementara untuk penjualan tandan buah segar turun 47,62 persen menjadi Rp20,7 miliar dibanding sebelumnya Rp39,53 miliar.

Manajemen TAPG mengungkapkan, kenaikan penjualan diikuti peningkatan beban pokok penjualan dari Rp2,19 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp2,65 triliun. Meski demikian, penambahan beban tersebut masih lebih rendah dari kenaikan penjualan, sehingga perseroan mampu mencatatkan laba kotor menjadi Rp1,96 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp665,88 miliar.

Laba usaha TAPG juga bertumbuh 289,6 persen menjadi Rp1,68 triliun dari sebelumnya Rp433,7 miliar. Dengan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 339 persen menjadi Rp1,78 triliun pada semester I 2022 dibanding paruh pertama 2021 sebesar Rp405,89 miliar.

Pertumbuhan juga terjadi pada total aset perusahaan. Per 30 Juni 2022, total aset perseroan menjadi Rp13,91 triliun atau naik 11,78 persen dibanding posisi 31 Desember 2021 sebesar Rp12,44 triliun.

Sementara total ekuitas bertumbuh 17,28 persen menjadi Rp9,14 triliun hingga akhir Maret 2022 dibanding akhir tahun lalu Rp7,79 triliun.