Kawal Impor Obat COVID-19, Moeldoko: Jangan Dimanfaatkan untuk Kepentingan Pribadi, Urusannya dengan Saya Nanti
JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) mengawal koordinasi dukungan dan bantuan transportasi untuk impor bahan baku obat dan obat-obatan guna memenuhi kebutuhan pasien COVID-19.
Seperti diketahui, pemerintah akan mengimpor tiga jenis obat COVID-19 yang saat ini langka dan belum dapat diproduksi di dalam negeri, diantaranya Remdesivir, Actemra, dan Gamaras pada Juli hingga Agustus.
"Saya sudah memantau dan melihat ada beberapa isu, mulai dari kelangkaan obat impor, persoalan transportasi karena terbatasnya kargo, dan clearance atau pemeriksaan bea cukai yang butuh waktu lama, 7 sampai 10 hari," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dalam keterangannya, Jumat, 30 Juli.
Moeldoko mengaku sudah melaporkan permasalahan tersebut dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena itu, pihaknya menggelar rapat koordinasi untuk meminta informasi terkait pengadaan obat-obatan penanganan COVID-19.
"Permasalahan sudah saya sampaikan di rapat terbatas. Untuk transportasi nanti ada dukungan dari TNI, kemudian masalah clearance bea cukai harus dipercepat. Kami butuh informasi detail terkait apa yang mau diimpor, berapa besarnya, dan jenisnya apa saja. Sehingga bisa terakomodasi dengan baik dan segera kita percepat prosesnya," jelas Moeldoko.
Baca juga:
- Kutuk Pembunuh Ketua MUI Labura, MUI Pusat Minta Polisi Ungkap Motif Pembacokan
- Sidang Lewat Handphone, Terdakwa Pembunuhan Ibu dan Anak di Aceh Timur Dituntut Hukuman Mati
- Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Wanita Lansia di Jagakarsa
- Viral 2 Oknum TNI Injak dan Tindih Kepala Pria di Merauke, Kadispenau: Sudah Ditahan
Moeldoko menyatakan, pemerintah telah mendengar dan memantau isu ini sehingga akan memfasilitasi transportasi obat-obatan dan alat kesehatan dari luar negeri. Namun, ia mengingatkan semua pihak untuk tidak memanfaatkan kemudahan ini demi keuntungan pribadi.
"Dengan adanya fasilitas kemudahan ini, silakan manfaatkan dengan sebaiknya karena kita ingin ketersediaan obat segera terpenuhi. Tapi kemudahan ini jangan dimanfaatkan kepentingan pribadi. Urusannya dengan saya nanti," tegasnya.
Sementara, Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen Syafruddin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan pesawat angkut Hercules guna membantu transportasi impor obat-obatan dan alat kesehatan untuk penanganan COVID-19 ini.
"Dari 28 pesawat angkut Hercules, kami akan siapkan 4 pesawat untuk mengambil obat-obatan dan alat kesehatan di India dan China. Saat ini kami sedang menunggu jadwal pengambilan. Kami harap bisa kami dapatkan jadwal lebih cepat, agar kami bisa bersiap," katanya.