Hari Pertama PSBB Transisi, Pengguna Commuter Line Mencapai 150.000 Orang

JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat ada 150 ribu orang yang menggunakan moda transportasi kereta listrik di hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Angka ini meningkat drastis dibanding hari sebelumnya yang hanya mencapai 80 ribu orang pengguna.

"Peningkatan ini terkait dengan banyaknya masyarakat yang telah kembali beraktivitas sehubungan sejumlah wilayah memasuki masa PSBB transisi," kata VP Corporate Communications KCI, Anne Purba dalam keterangan tertulisnya, Senin, 8 Juni.

Dia menjelaskan, hari ini, KCI telah menormalkan frekuensi operasional kereta utamanya di pagi hari. Tujuannya untuk mengakomodir jumlah penumpang di masa PSBB transisi ini. 

Selain itu, tambah Anne, KCI menambahkan 161 perjalanan kereta, sehingga totalnya ada 935 perjalanan tiap harinya.

Dia menegaskan, KCI telah melakukan pembatasan masuk dan keluar stasiun commuter line agar seluruh pengguna moda transportasi tersebut bisa terlayani.

"Untuk jarak antara kereta di lintas yang padat seperti lintas Bogor juga telah dimaksimalkan hingga lima menit, sesuai infrastruktur perekeretaapian yang tersedia," ungkap Anne.

Untuk mendukung protokol kesehatan di tengah pagebluk COVID-19, KCI memberlakukan sistem antrean saat jam sibuk. Sayangnya, menurut dia, banyak masyarakat yang belum terbiasa dengan protokol kesehatan seperti ini.

Selanjutnya, kata dia, penumpamg commuter line akan diingatkan untuk menggunakan pelindung wajah atau faceshield, masker, atau menggunakan baju lengan panjang. "Tahapan yang dirancang ini merupakan antisipasi volume penumpang yang meningkat tiap harinya," ungkap Anne.

Anne juga menegaskan, mulai hari ini, KCI menerapkan aturan pembatasan jam terkait penumpang lansia dan penumpang dengan barang dagangan. "Serta untuk balita, sementara dilarang naik KRL. Larangan berbicara selama berada di dalam KRL juga telah diterapkan," tegasnya.

Dia menegaskan, KCI telah melakukan sosialisasi terhadap seluruh aturan tambahan tersebut. Sehingga, pengguna jasa transportasi ini diharapkan bisa beradaptasi dan kembali beraktivitas di tengah kenormalan baru saat pagebluk COVID-19.

"Dengan kedisiplinan bersama, PT KCI yakin para pengguna KRL dapat beradaptasi dengan kondisi kenormalan baru ini dan beraktivitas kembali secara produktif dan aman," pungkasnya.