Firli Bahuri Sebut 18 Pegawai KPK yang Ikut Diklat Bela Negara Berjiwa Ksatria

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut 18 pegawai yang ikut Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan berjiwa ksatria.

Hal ini disampaikan saat dirinya membuka secara resmi kegiatan yang digelar di Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor Jawa Barat.

"KPK mengapresiasi seluruh pegawai yang bersedia mengikuti diklat tersebut," kata Firli dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis, 22 Juli.

Dia mengatakan 18 pegawai ini adalah orang yang bersedia mengabdi kepada negara sesuai dengan amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Hari ini jadi hari besar dengan jiwa ksatria di mana insan pegawai KPK bersedia mengabdi, cinta, dan setia untuk negara sesuai cita-cita yang termaktub dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar," ujarnya.

Sebagai informasi, belasan pegawai ini merupakan insan KPK yang gagal dalam Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan masih bisa diselamatkan asalkan mengikuti Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan.

Jumlah mereka sebenarnya ada 24 dari 75 pegawai yang dinyatakan tak lolos. Namun, yang bersedia ikut kegiatan ini hanya 18 orang.

Kembali ke Firli, saat membuka acara tersebut, dia sempat bertemu dengan Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian. Menurutnya, dari pertemuan itu ada wacana kerja sama dengan Unhan perihal pendidikan pegawai KPK.

"Terbuka besar kemungkinan kerja sama pendidikan untuk pegawai KPK dijenjang pascasarjana," pungkasnya.