Update COVID-19 per 7 Juni: Sebagian Besar Kasus Tak Menunjukkan Gejala Awal
Update COVID-19 Per 7 Juni: Sebagai Besar Kasus Positif Baru Berawal Tanpa Gejala
JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memaparkan penambahan kasus sementara per Minggu, 7 Juni. Sebanyak 672 orang dinyatakan positif terjangkit virus SARS-CoV-2. Kini, total akumulatif atau secara nasional kasus positif mencapai 31.186 orang.
Di sisi lain, kasus negatif juga bertambah. Merujuk data yang ada, sekitar 591 orang dinyatakan sembuh. Dengan penambahan ini, jumlah pasien sembuh menjadi 10.498 orang.
Sementara, untuk pasien yang meninggal karena virus ini naik 50 orang. Total pasien yang meninggal akibat virus corona ini menjadi 1.851 orang.
Untuk hasil pemeriksaan spesimen, hingga pukul 12.00 WIB, 11.924 spesimen sudah diperiksa menggunakan metode PCR maupun menggunakan tes cepat monokuler. Total yang diperiksa pun menjadi 405.992 spesimen.
"422 kabupaten atau kota telah berdampak di 34 provinsi dan kita masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 40.370 orang dan PDB 14.197 orang," ucap Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Minggu, 7 Juni.
Berawal tanpa gejala
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, sebagian besar dari jumlah kasus positif baru COVID-19 tak menimbulkan gejala terjangkit seperti flu dan lainya hingga akhirnya dinyatakan positif. Dalam hal ini, mereka masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).
"Dari catatan data, kita lihat hampir 80 persen kita temukan kasus positif tanpa gejala sama sekali. Dia enggak sadar dirinya bawa penyakit dan kita nggak sadari orang tersebut berpenyakit," ungkap Yuri.
Dengan alasan itulah, pemerintah terus mengingatkan dan mengimbau pentingnya menjaga jarak satu dengan yang lainnya dan kebersihan. Tentunya, hal ini untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus.
Baca juga:
"Itu lah sebabnya jaga jarak jadi hal penting, gunakan masker penting. Apabila ini bisa dipahami, kita tahu pasti tidak ada kerumunan sehingga semuanya tertib," kata Yuri.
Menerapakan pola hidup sehat dan mengutamakan protokol kesehatan di tingkat paling rendah atau keluarga, merupakan kunci keberhasil untuk keluar dari masa pagebluk COVID-19.
"Apabila di keluarga tertanam kebiasaan baru, kebiasaan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan sudah tertanam baik, kita meyakini pengendalian COVID-19 akan efektif kita kendalikan," pungkas Yuri.