Iran Luncurkan Aplikasi Kencan Online saat Populasi Negara Berkurang
JAKARTA - Belum lama ini Iran meluncurkan aplikasi kencan yang bertujuan untuk memfasilitasi pernikahan yang langgeng di Republik Islam Iran. Beberapa tahun terakhir, di negeri itu tingkat perceraian meningkat dan tingkat kelahiran menurun.
Hamdan, yang berarti "pendamping" dalam bahasa Persia, dikembangkan oleh sebuah badan yang merupakan bagian dari Organisasi Propaganda Islam. Aplikasi ini diklaim menggunakan kecerdasan buatan untuk menemukan kecocokan hanya untuk bujangan yang mencari pernikahan permanen dan hanya ingin memiliki satu istri.
Banyak aplikasi kencan yang populer di Iran, tetapi mulai sekarang hanya Hamdan yang legal. Hukum Iran juga mengkriminalisasi hubungan seksual di luar pernikahan.
Diwartakan Reuters, Rabu 21 Juli, untuk bisa menggunakan aplikasi ini, Hamdan mengharuskan pengguna untuk memverifikasi identitas mereka, melakukan tes kompatibilitas psikologis dan memberikan saran bagi para lajang muda yang mencari pasangan nikah.
Baca juga:
Selain itu, Hamdan juga menawarkan layanan pencocokan serta konseling untuk calon pasangan dan keluarga mereka. Kedua pasangan itu pun tetap akan berhubungan dengan Hamdan selama empat tahun setelah menikah.
Negara tersebut melarang kencan gaya barat dan tercatat di bawah hukum Islam Iran, tetapi banyak anak muda menolak perjodohan tradisional dan ingin memutuskan masa depan mereka sendiri.
Mengutip BBC Internasional, Kepala Institut Kebudayaan Tebyan, yang mengembangkan Hamdan, mengatakan aplikasi itu akan menciptakan keluarga yang sehat di saat nilai-nilai keluarga terancam oleh "Iblis" dan musuh-musuh Iran.
Menurut statistik dari Organisasi Nasional untuk Pencatatan Sipil, sekitar 307.300 pernikahan dan 99.600 perceraian tercatat di Iran antara Maret dan Desember 2020 . Pada 2008, ada satu perceraian untuk setiap delapan pernikahan. Sementara itu, pertumbuhan populasi tahunan Iran turun menjadi 1,29 persen pada 2020 lalu.
Para pejabat telah menyatakan keprihatinan bahwa populasi Iran bisa menjadi salah satu yang tertua di dunia dalam dua dekade setelah tingkat kesuburan di antara wanita Iran turun 25 persen selama empat tahun terakhir. Tingkat kesuburan adalah sekitar 1,7 anak per wanita.
Oleh karena itu, Iran mulai mengubah kebijakan keluarga berencananya satu dekade lalu, membuat alat kontrasepsi, yang selama ini tersedia gratis, secara bertahap semakin sulit didapat.
Parlemen Iran juga telah meloloskan ketentuan untuk memberikan insentif keuangan untuk melahirkan dan pernikahan, termasuk pinjaman dan pemberian kepada pasangan muda yang menikah dengan beberapa anak.