Ilmuwan Temukan Lem Super dari Bisa Ular, Seperti Apa Kehebatannya?
JAKARTA - Sekelompok ilmuwan, dari Western University di Kanada, telah menciptakan sejenis perekat 'lem super' yang menempel pada jaringan tubuh yang dapat digunakan untuk mencegah pendarahan yang mematikan. Perekat ini menggunakan enzim pembekuan darah yang dikenal sebagai reptilase atau batroxobin, yang ditemukan dalam racun ular “lancehead”.
Enzim itu kemudian terjalin dengan gelatin yang dimodifikasi yang dapat dimasukkan ke dalam tabung kecil yang berpotensi menyelamatkan jiwa.
“Selama trauma, cedera, dan pendarahan darurat, 'lem super' ini dapat diterapkan hanya dengan meremas tabung dan menyinarkan cahaya, seperti penunjuk laser, di atasnya selama beberapa detik," kata profesor teknik dan rekan studi Western University, Kibret Mequanint dalam sebuah pernyataan. “Bahkan senter smartphone bisa dipakai untuk itu.”
Ular Lancehead, adalah ular yang paling beracun di Amerika Selatan. Saat dewasa, ular ini dapat mencapai panjang antara 30 dan 50 inci dan mereka diketahui mencari mangsa di perkebunan kopi dan pisang, bahkan dapat menyerang pekerja secara tiba-tiba. Hasil racun mereka rata-rata 124 miligram, meskipun ada yang bisa menghasilkan sebanyak 342 miligram.
Lem baru ini, memiliki 10 kali kekuatan perekat lem fibrin klinis, yang dianggap sebagai 'standar emas industri' untuk ahli bedah di klinik dan di lapangan.
Para peneliti juga menemukan bahwa waktu untuk pembekuan darah dari lem super ciptaan mereka secara signifikan lebih pendek dari lem fibrin. Lem super mereka diklaim yang hanya perlu 45 detik dibandingkan 90 detik untuk lem fibrin.
Baca juga:
- Menurut Psikolog, Percaya Teori Konspirasi Berhubungan Erat dengan Rendahnya Kemampuan Berpikir Kritis
- Setelah Media Sosial, Kini Pendukung Donald Trump Bikin Ponsel Anti Sensor dari Google dan Apple
- Lewat Pegasus, NSO Group Kembali Dituduh Mematai-Matai Wartawan di Sejumlah Negara
- Alien Pun Tak Tahu Bagaimana Semesta Diciptakan, Ini Penjelasannya!
Tanpa perekat hemostatik (HAD), pembekuan darah terjadi setelah rata-rata lima sampai enam menit. Itu akan menghasilkan lebih sedikit darah yang hilang, dan pada akhirnya lebih banyak nyawa yang diselamatkan.
Selain itu, 'lem super' ini dapat digunakan untuk menutup luka tanpa jahitan. Itu diuji dalam situasi seperti luka dalam kulit, aorta yang pecah dan terluka parah, yang semuanya dianggap 'situasi perdarahan besar.'
Bahkan, lem itu bisa juga digunakan dalam berbagai situasi, termasuk di medan perang atau dengan kecelakaan mobil.
“Kami membayangkan bahwa 'lem super' jaringan ini akan digunakan untuk menyelamatkan nyawa di medan perang, atau trauma tak disengaja lainnya seperti kecelakaan mobil," ucap Mequanint. “Aplikatornya juga mudah karena tinggal dimasukkan ke dalam kotak P3K.”
Lem super ini juga sudah diuji pada ekor tikus yang dipotong, yang terlihat kembali menggumpal setelah 34 detik dan penurunan kehilangan darah 78 persen.