Hari Kedua Penerapan 100 Titik Penyekatan Diklaim Tekan Mobilitas 50 Persen
JAKARTA - Polda Metro Jaya mengklaim mobilitas masyarakat menurun di hari kedua penerapan 100 titik penyekatan di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Penurunan ini berdasarkan tingkat kemacetan yang terjadi.
"Dibandingkan dengan hari kemarin sekarang sudah cukup landai kalau kita melihat google traffic yang ada di aplikasi, hari ini ada penurunan sekitar 40-50 persen," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepara wartawan, Jumat, 16 Juli.
Selain itu, Yusri menyebut dalam skema penyekatan itu ada sedikit perubahan. Misalnya, beberapa titik penyekatan yang sedikit digerser.
Perubahan yang bersifat situasional itu tak dipungkiri menyebabkan kemacetan. Tapi, perubahan itupun dilakukan agar tidak ada masyarakat di sektor non esensial dan non kritikal masuk ke Jakarta.
"Memang ada satu perubahan dari 100 titik ini, di Pesing Daan Mogot sana, yang tadinya (disekat) di Pesing dimundurkan sedikit sampai ke perempatan ABC. Sehingga terjadi sedikit penumpukan. Dievaluasi karena melihat situasional yang ada," kata dia.
Baca juga:
- PAN Usul Rumah Jabatan Anggota DPR Dipakai untuk Pasien Isoman COVID-19
- Pernyataan Kontroversi Elite soal COVID-19 Merugikan, PAN Harus Hati-hati Bila Mau Bersaing di Pemilu
- Kontroversi Minta RS Khusus Pejabat Hingga ICU, PAN Lagi Cari Perhatian?
- Gaduh dr Rosaline Irine soal Minta RS Khusus Pejabat, PAN Minta Maaf
Terbukti, dengan adanya perubahan itu di hari kedua penerapan 100 titik penyekatan, penumpukan kendaraan jauh menurun. Padahal, sebelumnya kemacetan di titik-titik tersebut sangat parah.
"Pos yang lain sudah sangat menurun. paling antrean sekitar 30-50 meter saja di setiap-setiap pos yang memang menjadi titik-titik krusial warga-warga yang akan coba masuk," tandas Yusri.