Berbagi Kasih di Banyuwangi, Kiriman Nasi Kebuli Bagi Warga Isolasi Mandiri
BANYUWANGI - Kasus harian COVID-19 di Banyuwangi, Jawa Timur terus meningkat. Banyak warga memilih melakukan isolasi mandiri setelah terpapar virus baru corona.
Tergerak dengan banyaknya warga isolasi mandiri, pengusaha rumah makan menyumbangkan makanan untuk warga yang berada di rumah karena terpapar COVID-19.
Adalah Saugik, pemilik rumah makan Dapoer Umma, di Jalan Batur, Singotrunan, Banyuwangi. Dia menyediakan 15 porsi nasi dengan menu nasi kebuli dan kambing kepada warga Banyuwangi Kota.
Bantuan ini dilakukan setelah seorang sopir ojek online bercerita kepadanya saat mengambil pesanan. Sopir ojol itu menyebut lima kali dalam sehari mengantarkan makanan dengan pemesan yang sedang isolasi mandiri.
“Dia bilang hari ini ngirim ke lima rumah isoman semua, katanya Banyuwangi sedang gawat," kata Saugik, Jumat, 9 Juli.
Dari cerita ini, Saugik memutuskan menyediakan 15 porsi setiap hari kepada warga yang sedang isolasi mandiri karena COVID-19.
"Saya share di medsos barangkali yang kenal atau tahu jika ada teman atau keluarga isoman saya ingin bantu support makanan untuk beberapa hari ke depan. Ini sesuai kemampuan," kata dia.
Tindakan ini sambung Saugik murni untuk berbagi kepada warga yang sedang membutuhkan. Dia berharap pandem COVID-19 segera usai agar kehidupan kembali normal.
"Simpel saja cuma berbagi biar sedikit banyak ada kontribusi untuk teman-teman," kata dia.
Baca juga:
Makanan yang disiapkan diantarkan ke warga melalui kurir. Makanan itu lalu diletakkan di pagar atau pintu warga.
"Jika sudah ada yang sembuh maka dialihkan ke orang lain," katanya.
Rumah makannya, kata Saugik, saat ini tak melayani makan di tempat. Semua penjualan dilakukan secara daring untuk menekan penyebaran COVID-19.
Sementara itu, per Kamis 8 Juli tercatat sebanyak 113 kasus baru COVID-19 di Banyuwangi. Secara kumulasi jumlah kasus sebanyak 8.008, meninggal dunia 779, sembuh 6.576, dan kasus aktif 653.