Kapolda NTB Isolasi Mandiri Usai Kontak dengan Anggota yang Positif COVID-19
MATARAM - Kapolda Nusa Tenggara Barat Irjen Mohammad Iqbal menjalani isolasi mandiri usai menyadari dirinya pernah kontak erat dengan salah seorang pejabat utama kepolisian yang berstatus positif COVID-19.
"Jadi dua hari lalu saya kontak erat dengan pejabat utama yang sekarang positif (COVID-19) dan saya langsung berinisiatif mengambil tindakan isolasi mandiri," kata Iqbal lewat sambungan pesan WhatsApp dikutip Antara, Rabu, 7 Juli.
Iqbal mengakui langkah isolasi mandiri tetap dijalaninya meskipun hasil tes cepat antigen dan PCR menunjukkan hasil negatif. Bahkan dari sambungan telepon video, Iqbal menyatakan dirinya dalam keadaan sehat.
"Jadi saya sudah swab antigen dan hasilnya negatif. PCR juga sudah, tidak ada apa-apa. Tapi kan secara teori, habis kontak erat, tidak boleh ketemu orang-orang, apalagi kondisi sekarang ada varian beda," ujarnya.
Dari masa isolasinya, Iqbal mengaku tetap menjalankan tugasnya dengan membatasi kontak langsung dengan siapa pun.
Dia memastikan isolasi mandiri ini akan tetap berjalan sesuai dengan aturan pemerintah. Dalam masa isolasi, dia akan menjalani tes COVID-19 secara berkala sesuai tahapan.
"Kalau yang kontak erat dengan suspek, kita harus ikuti aturan. Nanti baru bisa terbaca dalam satu minggu ke depan, apakah saya free (dari positif COVID-19) atau tidak," ucap dia.
Baca juga:
- Gila! COVID-19 Per 7 Juli Pecah Rekor Lagi: 34.379 Kasus Baru, Meninggal Tembus 1.040
- Ngeyel Beroperasi di Masa PPKM Darurat, Dirut hingga Manajer Perusahaan di Jakarta Jadi Tersangka
- DKI Buka Layanan Vaksinasi Pakai Sinovac di Stasiun MRT Asean, Catat Tanggalnya
- Aksi Anies Baswedan Setop Pekerja di Daan Mogot: Telepon Bos Kamu Bilang Disuruh Gubernur di Rumah Saja
Inisiatif ini pun dia harapkan mampu menjadi contoh masyarakat di tengah ancaman penularan COVID-19 yang kian masif. Apabila merasa pernah kontak erat dengan orang yang terpapar COVID-19, dia menyarankan untuk segera mengambil tindakan tepat.
"Sesuai dengan prosedur penanganan, langkah penanganan 3T, yakni tracing, testing, dan treatment harus segera dilakukan," katanya.