Kabar Gembira dari OJK, Wimboh Sebut Jumlah Investor Pasar Modal Naik 96 Persen dan Mayoritas Milenial

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan selama masa pandemi COVID-19 jumlah investor naik sebanyak 96 persen atau 5,37 juta atau secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara dari jumlah itu sebagian besar merupakan investor milenial dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso berujar sebagian besar investor bermain di sektor ritel. Menurut dia, adanya peningkatan jumlah investor ini diharapakan akan membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19 ini.

Adapun rinciannya jumlah investor muda pada tahun 2020 adalah sebanyak 3,88 juta. Kemudian naik di bulan April 2021 menjadi 5,09 juta. Sementara di bulan Mei kembali naik dan meraih capaian tertinggi sebanyak 5,37 juta.

"Kita paham pada saat ini ruang untuk konsumsi lebih sempit sehingga para milenial ini lebih tertarik selain uangnya disimpan di bank juga dicoba dimasukan di pasar modal," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa, 6 Juli.

Di tengah merebaknya COVID-19 yang terus melonjak, kata Wimboh, beberapa indikator ekonomi menunjukkan sinyal yang postif. Ia mengatakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga berada di level Rp6.023,01 pada penutupan tanggal 2 Juli 2021.

"Memang tidak sebesar di awal-awal tahun kemarin sempat mencapai Rp3.200 ini masih angkanya menguat 0,63 persen month to date atau naik 0,73 persen year to date di mana pada Juni 2021 terdapat transaksi net buy sebesar Rp24,7 triliun," tuturnya.

Wimboh menilai sejauh ini aktvitas di pasar modal masih terjaga. Bahkan, penghimpunan dana terus menunjukkan pertumbuhan. Per 29 Juni 2021 mencapai Rp67,8 triliun dari 68 penawaran umum khususnya yang bersumber dari sektor keuangan.

"Ini adalah satu fenomena yang bagus dan perlu dipertahankan," katanya.