Ini Skenario untuk Raih Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di Kuartal III 2021

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengisyaratkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 cukup rentan tertekan akibat faktor pandemi COVID-19 yang saat ini sedang melonjak. Dalam pandangannya, hasil baik dapat diraih apabila kasus harian dapat dikendalikan.

“Ini semua tergantung dari kondisi COVID yang dihadapi. Kalau skenarionya moderat, yaitu pada Juli bisa dikendalikan dan Agustus ada aktivitas yang normal, maka ekonomi bisa tumbuh mendekati 5 persen,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Senin, 5 Juli.

Namun sebaliknya, skenario tidak mengenakan bisa saja terjadi apabila penanganan pandemi berada di luar kendali.

“Tetapi apabila restriksinya cukup panjang karena COVID-nya masih cukup tinggi, maka pertumbuhan ekonom di kuartal III bisa turun 4 persen dan hal Ini yang harus kita waspadai,” tuturnya.

Sementara itu, Menkeu mengungkapkan bahwa perkiraan pertumbuhan ekonomi pada semester I 2021 akan berada pada kisaran 3,1 persen hingga 3,3 persen.

“Untuk paruh pertama pemulihan ekonomi sudah baik, namun untuk kuartal I pertumbuhan yang masih minus 0,7 persen dan diperkirakan sudah terakselerasi di kuartal  II dengan estimasi 7 persen. Jadi, semester I pertumbuhannya 3,1 hingga 3,3 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut, guna mendukung target pencapaian bidang ekonomi pemerintah disebut Menkeu terus mengejar realisasi program vaksinasi nasional. Saat ini, program strategis tersebut telah menyentuh angka penyaluran vaksin hingga lebih dari 1 juta dosis perhari.

Bahkan, saat ini tengah diupayakan kegiatan vaksinasi dapat mencapai 2 juta hingga 3 juta dosis perhari guna mencapai pemenuhan target pada Oktober dan November mendatang.

“Hal tersebut merupakan target yang luar biasa tinggi dan Bapak Presiden tadi menyampaikan bahwa kerja seluruh pihak harus dilakukan untuk mencapai target vaksinasi ini, baik itu kementerian/lembaga, TNI/Polri, seluruh dinas dan pemerintah daerah,” katanya.

“Ini menjadi syarat penting untuk menjaga masyarakat dari COVID namun juga di sisi lain pemulihan ekonomi bisa dijaga momentumnya,” tegas Menkeu Sri Mulyani.

Sebagai informasi, pemerintah sendiri mematok pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa diraih antara rentang 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen.