Luhut: Pasien COVID-19 Masuk RS di Jakarta dan Daerah Lain Meningkat Tajam
JAKARTA - Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pasien COVID-19 yang masuk ke rumah sakit meningkat tajam. Peningkatan ini kata dia terjadi di DKI Jakarta serta wilayah lain di Pulau Jawa.
"(Pasien, red) COVID-19 yang masuk ke RS di DKI Jakarta dan beberapa daerah di Pulau Jawa meningkat tajam," kata Luhut seperti dikutip dari YouTube Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Senin, 5 Juli.
Lebih lanjut, dia juga menyebut peningkatan ini telah membuat rumah sakit mencapai batasnya. Sehingga, sejumlah langkah diambil oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan seperti melakukan konversi tempat tidur bagi pasien COVID-19.
"Kita sudah maraton dari hari Sabtu menyiapkan, misalnya RS tambahan di rumah sakit haji. Jadi semua provinsi sekarang yang ada di Jawa termasuk di Bali punya pola yang sama sesuai dengan ancaman yang ada," ungkap Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi tersebut.
Selain itu, dia menyebut pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit pun saat ini mulai diatur. Perawatan intensif, kata dia, hanya diperuntukkan bagi pasien dengan gejala sedang hingga berat.
"Artinya tingkat penyakitnya, kalau saturasi di atas 95 dengan tidak ada tanda-tanda atau OTG mungkin bisa kita bikin isolasi mandiri," tegasnya.
Dalam proses isolasi mandiri, Luhut menyebut masyarakat bisa memanfaatkan 11 platform telemedicine yang telah bekerja sama dengan Kemenkes untuk melakukan konsultasi kesehatan secara virtual. Bahkan, nantinya pasien COVID-19 bisa mendapat paket kiriman vitamin hingga obat secara gratis.
"Saya ingin memberikan contoh anak saya dan mantu saya juga isolasi mandiri. Mereka positif COVID-19 tapi mereka isolasi mandiri karena mereka saturasinya oke, kelihatan tidak terlalu parah yang oleh dokter dikatakan oke sehingga kami sewakan apartemen untuk mereka tinggal di sana," ujarnya.
Baca juga:
- Kita Semua Harus Bantu Petugas, Berapa Pun Personel Dikerahkan Awasi PPKM Darurat Tak Akan Berguna Jika Masyarakat Bandel
- Besok Batas Akhir, Kajari Jakpus Belum Tahu Sikap JPU Soal Diskon Hukuman Eks Jaksa Pinangki
- Fatwa MUI: Timbun Oksigen hingga Bahan Pokok Haram Hukumnya!
- Di Rumah Saja, Jangan Ngeyel, Pintu Tol Gadog Arah Puncak Ditutup
"Jadi kita lihat, kita bisa lakukan isolasi mandiri kalau kita bersungguh-sungguh," imbuh Luhut.
Senada dengan Luhut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan jika ada tekanan kapasitas rumah sakit karena peningkatan kasus COVID-19 secara tajam. Tapi, dia meminta masyarakat tak perlu kahwatir karena penambahan fasilitas kesehatan telah dilakukan oleh pihaknya.
"Memang ada tekanan tapi jangan khawatir. RS kita akan terus bertambah. Kemenkes sudah mengkonversi RS Persahabatan, RSUP Fatmawati, dan RSPI SUlianti Saroso menjadi 100 persen untuk COVID-19," ungkap Budi.
Selain itu, pihak Kemenkes juga berupaya menambah 900 tempat tidur secara bertahap yang telah dilaksanakan sejak Rabu, 30 Juni lalu. "Jadi tidak usah khawatir kita terus menambah (ketersediaan tempat tidur, red)," tegasnya.
Dia mengakui virus COVID-19 varian Delta ini memang lebih cepat menular. Sehingga, Budi mengingatkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Kalau tidak ada keperluan tinggal di rumah saja," pungkasnya.