PPKM Darurat Masih Bayangi Laju IHSG, Analis Rekomendasikan Saham Bank Milik Konglomerat Hartono Bersaudara

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Senin 5 Juli diperkirakan kembali berbalik melemah, setelah akhir pekan lalu mampu bertahan di zona hijau dengan penguatan 0,28 persen ke level 6.023.

Analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG pada perdagangan awal pekan ini akan bergerak variatif dalam kecenderungan menguat terbatas untuk menuju target resistance di level 6.067.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang untuk bergerak variatif dengan potensi menguat terbatas dan di-trading-kan pada kisaran 5.945-6.067," ujar Nico Demus dalam risetnya.

Tetapi, jelas dia, level kritis IHSG masih akan menjadi perhatian investor.

"Potensi koreksi tentu masih ada. Sejauh ini penerapan PPKM Darurat masih dapat diantisipasi pelaku pasar dan investor," ucapnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, laju IHSG yang diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan menguat terbatas tersebut bisa direspons investor dengan mengoleksi saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), bank milik konglomerat Hartono Bersaudara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).

Sementara itu, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG diprediksi melemah pada Senin 5 Juli. Investor menurutnya, masih mencermati perkembangan kasus COVID-19 yang terus melonjak dan penerapan PPKM darurat.

"Investor masih akan fokus mencermati perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dan implementasi PPKM darurat di Jawa dan Bali," ujar Dennies.

Menurut Dennies, IHSG berpotensi kembali ke area 5.900 hari ini. Ia memproyeksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.997-6.010 dan resistance 6.039-6.055.