IHSG di Saat Perpanjangan PPKM Darurat, Simak Saham Perusahaan Konglomerat Mochtar Riady, Anthony Salim hingga Eka Tjipta Widjaja
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, PPKM Darurat diperpanjang hingga 25 Juli 2021. Analis pasar modal menilai hal itu bakal jadi sentimen positif pendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Rabu 21 Juli.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan, diperpanjangnya PPKM Darurat menunjukan perhatian pemerintah untuk tetap menuntaskan gelombang kedua penyebaran virus COVID-19 varian delta. 

"Kalau perpanjangan PPKM, pasar memandang positif karena ketersediaan fasilitas kesehatan lebih baik. Ketersedian faskes seperti rumah sakit, tempat isoman sudah longgar pasca PPKM sejak 3 Juli. Dengan perpanjangan ini menunjukan pemerintah tetap concern untuk tetap bisa mengendalikan COVID-19," kata Alfred saat dihubungi wartawan.

Namun di sisi lain, laju IHSG akan mendapat sentimen negatif dari eksternal, karena telah terjadi koreksi yang dalam di pasar saham global pada awal pekan ini. 

"Tapi kalau hari ini bursa Amerika bisa rebound, bisa mengeliminasi sentimen negatif koreksi besar yang terjadi senin kemarin," paparnya. 

Adapun menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, pergerakan IHSG berpeluang rebound untuk menuju level resistance terdekat di posisi 6.082.

Secara teknikal, kata Lanjar, pergerakan IHSG mengalami koreksi, namun masih cukup mampu mempertahankan level support sehingga ada potensi rebound yang akan menghapus kerugian pada perdagangan sebelumnya.

Maka dari itu, lanjut Lanjar, adanya potensi technical rebound pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Matahari Putra Prima Tbk (LPPF), PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

MPPA adalah perusahaan ritel milik konglomerat Mochtar Riady, sementara LSIP merupakan emiten sawit dari Anthony Salim. Adapun TKIM adalah perusahaan pabrik kertas milik almarhum konglomerat Eka Tjipta WIdjaja.