Produsen Minyak Goreng Bimoli Milik Konglomerat Anthony Salim Berhasil Raup Laba Rp106 Miliar dari Sebelumnya Rugi Rp52 Miliar
JAKARTA - Produsen minyak goreng Bimoli, PT Salim Ivomas Pratama Tbk berhasil mencetak laba pada kuartal I 2021. Di periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan berkode saham SIMP ini mencatatkan rugi puluhan miliar.
Dalam laporan keuangan SIMP yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis 1 Juli, perusahaan milik konglomerat Anthony Salim itu mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,69 triliun pada kuartal I 2021. Capaian ini meningkat 42 persen dibandingkan dengan Rp3,3 triliun pada kuartal I 2020.
Rinciannya, pendapatan tersebut terdiri atas 87 persen penjualan produk minyak dan lemak nabati (EOF) dan 13 persen penjualan produk perkebunan.
SIMP pun berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp106 miliar pada kuartal I 2021. Perolehan itu berbanding terbalik dengan rugi tahun berjalan sebesar Rp52 miliar pada kuartal I 2020.
"Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbalik positif menjadi Rp106 miliar, terutama berasal dari naiknya laba usaha dan penurunan beban keuangan yang sebagian diimbangi oleh kenaikan beban pajak penghasilan," tulis Manajemen Salim Ivomas Pratama.
Baca juga:
- Produsen Minyak Goreng Bimoli Milik Konglomerat Anthony Salim Dapat Berkah dari WFH, Raup Untung Rp234 Miliar
- DCI Indonesia, Perusahaan yang Sahamnya Dimiliki Konglomerat Anthony Salim Ini Bangun Lokasi Kedua Hyperscale Data Center
- Indofood, Perusahaan Milik Konglomerat Anthony Salim Raup Penjualan Rp24,55 Triliun di Kuartal I 2021
- Kabar Gembira dari Indomie, Mi Instan Milik Konglomerat Anthony Salim Jadi Produk Terpopuler di Indonesia Kalahkan So Klin dan Mie Sedaap
Sementara itu, manajemen SIMP menjelaskan bahwa kenaikan pendapatan didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata dari produk sawit serta produk minyak dan lemak nabati yang juga diiringi kenaikan volume penjualan produk minyak lemak nabati.
Adapun, harga jual rata-rata CPO dan Palm Kernel (PK) pada kuartal I/2021 naik masing-masing 13 persen dan 48 persen secara yoy. SIMP mencatat volume penjualan CPO pada kuartal I 2021 turun 2 persen secara year on year menjadi hanya 164.000 ton, sedangkan volume penjualan produk PK naik 6 persen menjadi 42.000 ton.