KMP Yunicee Tenggelam, Nurul Kehilangan 3 Anggota Keluarga, 2 Orang Meninggal

BANYUWANGI - Duka mendalam dirasakan Nurul (30). Warga Tegaldlimo ini mendatangi posko tanggap darurat KMP Yunicee di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. 

Nurul terus mencari informasi tentang tiga anggota keluarganya yang belum ditemukan. Sementara dua anggota keluarga lainnya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

Paman, bibi bersama tiga anaknya disebut Nurul naik KMP Yunicee pada Selasa, 29 Juni menuju Gilimanuk Bali. 

"Tante sudah ketemu dan anaknya pertama 14 tahun ketemu tapi meninggal dunia," kata Nurul, Rabu, 30 Juni. 

Menurut Nurul, mereka kembali ke Bali untuk bekerja usai pulang kampung ke Banyuwangi. 

"Harapannya semoga dalam keadaan apa pun segera ditemukan," katanya. 

Sebanyak 7 orang meninggal dunia dalam musibah tenggelamnya KMP Yunicee di perairan Gilimanuk, Bali. Kapal itu terseret arus hingga akhirnya tenggelam.

Basarnas Bali menghimpun data KMP Yunicee mengangkut 57 orang yakni 13 kru, 41 penumpang dan 3 orang petugas kantin. 

KMP Yunicee lepas sandar dari Pelabuhan Ketapang, Bayuwangi, Jawa Timur, pada Selasa, 29 Juni. Namun ketika mendekati Pelabuhan Gilimanuk terbawa arus ke arah selatan, miring dan langsung tenggelam. 

TNI Angkatan Laut mengerahkan dua KRI untuk mengevakuasi korban di Kapal KMP Yunicee yang tenggelam perairan Selat Bali.

Dua KRI yang dikerahkan yakni KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923. KRI Rigel punya kemampuan mendeteksi bawah air.

Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana mengatakan dugaan penyebab tenggelamnya KMP Yunicee di Gilimanuk yakni human error atau cuaca dan arus laut.