Peneliti AS Sukses Ubah Limbah Plastik Jadi Komponen Bahan Bakar Jet
JAKARTA - Para peneliti di Washington State University, Amerika Serikat (AS) telah mengembangkan metode baru untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar jet. Teknik ini yang dirinci dalam jurnal ilmiah 'Chem Catalyst' pada 17 Juni ini, dapat disesuaikan untuk mengubah sampah plastik menjadi berbagai produk hidrokarbon yang banyak diminati.
Yang penting, metode konversi sangat efisien, bekerja pada suhu sedang dan mengubah hampir 90 persen bahan masukan. Tekniknya juga cepat, memakan waktu kurang dari satu jam dari awal hingga akhir.
"Dalam industri daur ulang, biaya daur ulang adalah kuncinya," kata pemimpin peneliti Hongfei Lin dalam keterangan seperti mengutip Korea Times.
"Pekerjaan ini adalah milestone bagi kami untuk memajukan teknologi baru ini untuk komersialisasi," lanjut Lin yang merupakan profesor teknik kimia pada Washington State University.
Penumpukan sampah plastik pada ekosistem di seluruh dunia tetap menjadi salah satu permalasahan lingkungan paling mendesak saat ini.
Saat potongan sampah plastik yang lebih besar seperti tas, botol, dan pakaian sintetis terurai, potongan-potongan kecil plastik, atau mikroplastik ini dapat tersaring ke badan air atau tertiup ke atmosfer dan tersimpan di tempat yang jauh.
Penelitian menunjukkan potongan-potongan kecil plastik dikonsumsi oleh karang dan moluska, dan bahkan dicerna oleh makhluk laut dalam yang hidup beberapa ribu kaki di bawah permukaan laut. Ketika plastik dibuang alih-alih didaur ulang, itu merusak lingkungan dua kali lipat.
Selain menyebabkan kerusakan ekologis langsung, plastik yang dibuang memastikan plastik baru harus dibuat untuk memenuhi permintaan komersial dan produksi plastik tetap merupakan proses intensif karbon.
Mengubah sampah plastik menjadi produk yang dapat digunakan dapat membantu mengecilkan jejak karbon industri plastik.
Biasanya, plastik daur ulang hanya dicairkan dan dibentuk kembali, tetapi proses daur ulang mengurangi kualitas dan integritas struktural plastik.
Sampah plastik juga dapat diubah menjadi bahan kimia yang dapat digunakan, tetapi metode konversi saat ini terlalu mahal dan membutuhkan banyak energi. Hasilnya, hanya 9 persen sampah plastik yang didaur ulang di Amerika Serikat.
Di laboratorium, para ilmuwan menggunakan rutenium pada katalis karbon dan pelarut umum untuk memicu proses depolimerisasi dan mengubah sampah plastik menjadi komponen yang digunakan untuk membuat bahan bakar jet.
Teknik konversi bekerja pada suhu sekitar 428 derajat Fahrenheit, jauh lebih rendah daripada suhu yang digunakan untuk metode konversi lainnya.
"Sebelum percobaan, kami hanya berspekulasi tetapi tidak tahu apakah itu akan berhasil. (Ternyata) hasilnya sangat bagus," tukas Lin.
Baca juga:
Para peneliti menunjukkan, dengan mengubah waktu dan suhu konversi, atau jumlah katalis yang digunakan, mereka dapat menyempurnakan proses untuk menghasilkan bahan turunan plastik yang diinginkan.
"Bergantung pada pasar, mereka dapat menyesuaikan produk apa yang ingin mereka hasilkan. Mereka memiliki fleksibilitas. Penerapan proses yang efisien ini dapat memberikan pendekatan yang menjanjikan untuk secara selektif menghasilkan produk bernilai tinggi dari limbah polietilen," pungkas Lin.