Segera Fungsikan Asrama Haji Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19!

JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto meminta pemerintah segera memfungsikan asrama haji di seluruh Indonesia sebagai ruang isolasi pasien COVID-19.

Seiring, terus meningkatnya angka kasus baru COVID-19 yang membuat ruang isolasi pasien semakin terbatas. Sementara tingkat keterisian rumah sakit semakin penuh.

Menurut Yandri, dengan tidak adanya jemaah haji tahun ini maka asrama haji bisa difungsikan sepenuhnya sebagai tempat isolasi pasien COVID-19.

"Ada sebanyak 27 Asrama Haji di seluruh Indonesia dengan total 3465 kamar yang bisa difungsikan menjadi ruang isolasi untuk pasien COVID-19," ujar Yandri dalam keterangannya, Jumat, 25 Juni.

Yandri menilai, solusi menggunakan asrama haji, bisa menghemat anggaran untuk isolasi pasien daripada menggunakan hotel yang membutuhkan biaya besar. Tapi, fasilitas asrama haji tentu harus baik dan layak untuk menjadi ruang isolasi pasien. 

"Apalagi sekarang seperti Wisma Atlet juga sudah semakin penuh. Masuk juga harus antri. Begitu juga dengan tempat Isolasi pasien di Provinsi lain. Sementara kasus terus meningkat diprediksi sampai akhir Juli. Solusinya asrama haji difungsikan jadi ruang Isolasi!," jelasnya.

Yandri mengungkapkan, bahwa dana APBN yang disiapkan untuk pelaksanaan haji tahun ini bisa di-refocusing sebagian untuk penanganan COVID-19.

"Untuk mengubah fungsi asrama haji menjadi ruang isolasi tentu membutuhkan fasilitas tambahan. Karena haji batal maka dana APBN yang disiapkan untuk haji tahun ini bisa di-refocusing sebagian untuk pelayanan Pasien COVID-19 di Asrama Haji," lanjutnya

Wakil Ketua Umum PAN yang juga meminta koordinasi lintas Kementerian segera dilakukan untuk mengubah fungsi asrama haji menjadi ruang isolasi. Dalam hal ini Kementerian Agama bersama Kementerian Kesehatan serta pihak-pihak lain yang terkait.

"Harus segera dibahas dan dieksekusi lintas Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan. Selain itu dibutuhkan juga koordinasi dengan Pemprov dan Pemkab. Bagaimanapun mengatasi masalah COVID-19 ini adalah kerja bersama," demikian Yandri.