Pasien COVID-19 Melonjak, IDI Minta Pemerintah Mitigasi Stok Oksigen
JAKARTA - Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban mendorong pemerintah menyiapkan stok oksigen untuk keperluan darurat. Terlebih, kasus COVID-19 masih terus mengalami lonjakan.
Hal ini merespons adanya Rumah Sakit (RS) di sejumlah daerah yang dikabarkan mulai kekurangan pasokan oksigen akibat pasien COVID -19 terus melonjak. Imbas terjadinya lonjakan kasus COVID-19 pasca lebaran.
"Bukan berharap yang buruk. Tapi ada baiknya kita dorong pemerintah menyiapkan stok oksigen untuk keperluan darurat," ujar Zubairi dalam keterangannya, Rabu, 23 Juni.
Dia juga meminta agar melakukan desentralisasi stok di beberapa daerah sehingga tidak akan mengganggu supply oksigen.
"Seperti mendesentralisasi stok di beberapa daerah sehingga segera tersedia jika suplai terganggu. Semoga kita punya mitigasi untuk hal ini," katanya.
Baca juga:
- PPKM Mikro Diperpanjang Sampai 28 Juni, Kantor di Zona Merah Harus WFH 75 Persen
- Update COVID-19 per 14 Juni: Kasus Baru 8.189, Akumulasi 1.919.547 Kasus
- Minta Pimpinan KPK Datang Jelaskan TWK, Komnas HAM: Ini Masalah Sederhana, Tak Perlu Ada Argumen Lain
- Terciduk Pesta Narkoba di Tempat Karaoke Bareng Wanita, Sekda Nias Utara Masih Diperiksa
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) beberapa hari lalu melalui Sekjen PERSI, Lia G Partakusuma juga menyebutkan pihaknya telah mendapatkan laporan kekurangan oksigen di Jawa Tengah. Bahkan, dikabarkan RS di DI Yogyakarta juga mengalami kekurangan pasokan oksigen.
Untuk itu, Zubairi meminta agar daerah juga melakukan mitigasi stok oksigen mulai sekarang.
“Beberapa bulan silam sebenarnya kita punya cukup waktu memitigasi krisis oksigen, seperti yang terjadi di Yogyakarta saat ini. Apalagi oksigen adalah kunci dalam merawat beberapa pasien COVID-19. Saya harap, daerah lain punya mitigasi stok oksigen ini mulai sekarang. Wajib,” tegasnya.