Rolls-Royce Siap Pecahkan Rekor Kecepatan Penerbangan Bertenaga Listrik

JAKARTA - Produsen mesin pesawat ternama Rolls-Royce plc bertekad untuk memecahkan rekor kecepatan penerbangan bertenaga listrik, melampaui 480 kilometer per jam, sambil tempat menjaga kelestarian lingkungan. 

CEO Rolls-Royce Holdings plc Warren East mengatakan, pihaknya ingin memiliki produk pesawat terbang listrik berkecepatan tinggi, namun tetap menghasilkan emisi karbon nol dalam operasinya pada 2030 dan memimpin pasar di tahun 2050.  

"Pesawat listrik dan hibrida untuk perjalanan jarak pendek tidak akan datang dari satu perusahaan sendiri. Ini akan datang dari industri besar yang harus menemukan kembali dirinya sendiri selama beberapa dekade mendatang," kata East seperti melansir The National News Senin 14 Juni. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, Rolls-Royce plc menghadirkan pesawat yang diberi nama 'Spirit of Innovation', pesawat yang dirancang dan dirakit di langit untuk memecahkan rekor kecepatan semua moda transportasi listrik. 

Pesawat baling-baling kembar ini menargetkan kecepatan di atas 483 km/jam, mengalahkan rekor saat ini 338 km/jam yang dibuat oleh Siemens pada 2017. Sumber tenaganya berasal dari sel baterai canggih.

"Ada 6.000 sel baterai yang dikemas dengan perlindungan maksimal dari panas dan seringan mungkin. Dilengkapi sistem pendingin canggih yang dapat menahan suhu ekstrem dan tuntutan arus tinggi selama penerbangan," sebut perusahaan dalam situ webnya. 

Sekali mengisi daya, pesawat listrik dengan pilot ini mampu menempuh jarak sejauh 322 kilometer atau dari London ke Paris dalam waktu yang hampir bersamaan dengan pesawat bertenaga mesin pembakaran. 

Baterai yang menggerakkan Spirit of Innovation sangat mirip dengan apa yang mungkin dibutuhkan taksi terbang perkotaan suatu hari nanti, yang berarti ada potensi aplikasi komersial untuk proyek tersebut juga.

Pada Bulan Maret, perusahaan mengatakan Spirit of Innovation berhasil meluncur, sebuah tes penting dari sistem propulsi pesawat sebelum pengujian penerbangan yang sebenarnya.

Rolls-Royce plc menargetkan agar pesawat itu mengudara pada musim semi tahun ini. Tetapi, East menolak untuk menetapkan batas waktu tertentu, dengan hanya menyebut kata 'segera'.