Mengenal Cardano (ADA), Uang Kripto Berbasis Riset Ilmiah
JAKARTA – Beberapa waktu lalu, uang kripto Cardano (ADA) sempat menjadi bahan perbincangan. Para analis berpendapat bahwa saat ini adalah kebangkitan uang kripto alternatif, salah satunya adalah Cardano yang memiliki popularitas semakin tinggi di kalangan penggemar kripto.
Saat ini Cardano memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Hal ini menempatkan ADA ke dalam deretan 10 besar mata uang kripto. Data Coingecko melaporkan kapitalisasi pasar Cardano senilai Rp687 miliar.
Meskipun nilai kapitalisasi pasarnya cukup tinggi, harga ADA terbilang masih rendah. Inilah yang menarik perhatian para investor kripto untuk berinvestasi pada Cardano.
Ketika berita ini ditulis harga Cardano berada di level Rp21.417. Cardano berada di urutan kelima setelah Binance (BNB) berdasarkan kapitalisasi pasarnya, sebagaimana data dari Coingecko.
Melansir Nasdaq, mata uang kripto Cardano didirikan oleh Charles Hoskinson pada 2015 lalu. Kemudian token ADA diluncurkan dan mulai diperdagangkan pada 2017. Mata uang kripto tersebut digambarkan sebagai jenis mata uang “dari rakyat, untuk rakyat”.
Cardano merupakan jaringan blockchain proof-of-stake yang inovatif. Saat ini sedang dikembangakan menjadi platform pengembangan aplikasi terdesentralisasi (DApp) dengan buku besar multi-aset dan kontrak pintar yang dapat diverifikasi, sebagaimana yang dilansir dari laman resminya.
Cardano sendiri dikembangkan dengan menggunakan metode penelitian akademik. Oleh karena itu pengembangan mereka berbasis bukti-bukti ilmiah.
Baca juga:
Melansir InvestingCube, Cardano ditopang oleh IOHK, sebuah perusahaan teknologi blockchain yang mempunyai visi menjadikan dunia jadi tempat yang lebih baik.
Beberapa waktu lalu mereka juga telah berhasil mengubah sistem pendidikan di Ethiopia. Hasil dari kerja sama pemerintah dengan Cardano. Di sisi lain, IOHK juga dikabarkan bakal menjadi penghubung dengan proyek kripto masa depan lainnya.
Menurut keterangan dari laman resminya, IOHK didirikan oleh Charles Hoskinson dan Jeremy Wood pada tahun 2015. IOHK merupakan salah satu perusahaan riset dan rekayasa infrastruktur blockchain terkemuka di dunia.
Perusahaan telah mendirikan infrstruktur blockchain dengan jaminan tinggi yang ditujukan untuk kepentingan publik, swasta, dan pemerintahan. Inilah kelebihan perusahaan yang menopang platform kontrak cerdas dan terdesentralisasi, Cardano.
Di laman resminya, Cardano memiliki roadmap pengembangan yang terbagi ke dalam 5 era yakni Byron, Shelley, Goguen, Basho, dan Voltaire. Nama-nama era tersebut diambil dari nama-nama penyair dan filsuf besar di masa lalu. Sedangkan Goguen diambil dari nama ahli komputer asal AS yang pernah menjadi peneliti di IBM dan SRI International.
Sedangkan penggunaan nama ADA sendiri diambil dari ahli matematika abad 19 yang dikenal sebagai ahli komputer pertama bernama Ada Lovelace. Dia merupakan putri dari penyair besar Inggris, Lord Byron.