Bagikan:

JAKARTA – Kripto Cardano (ADA) diprediksi alami kenaikan harga sebesar 168 persen pada penghujung tahun 2022 mendatang. Ini merupakan hasil jajak pendapat para analis yang dilakukan oleh situs perbandingan Finder. Harga ADA dipredksi bakal tembus 58 dolar AS per koin pada tahun 2030.

Dilansir dari Bitcoin.com News, masa depan Cardano cerah menurut jajak pendapat dibuat oleh Finder. Dalam laporan terbaru Cardano-centric, panel analis memperkirakan bahwa seiring dengan aktivasi smart-contract-nya, kripto ADA akan mencapai harga 58 dolar pada tahun 2030. Jajak pendapat tersebut juga memperkirakan bahwa Cardano akan mengakhiri tahun ini di harga 2,72 dolar AS per koin, melonjak lebih dari 160 persen.

Salah satu pendukung terbesar Cardano di panel, chief product officer di Permission, Vanessa Harris, percaya bahwa mata uang itu bisa mencapai angka 3 dolar AS pada tahun ini. Dia menjelaskan pendapatnya, dengan menyatakan bahwa Ada merupakan salah satu dari sedikit platform smart-contract yang didukung dengan metode formal berbasis riset peer-review.

“[Cardano adalah] salah satu dari sedikit platform smart-contract yang telah menempatkan keamanan, kebenaran [dan] desentralisasi pada intinya, didukung oleh metode formal dan penelitian peer-review.

Kendati demikian, Cardano telah dikritik karena kemajuannya terbilang lambat dalam hal memasukkan fitur dan fungsi baru ke dalam basis kodenya, Harris yakin ini akan membantu mata uang diadopsi oleh negara-bangsa dan organisasi non-pemerintah karena ketahanannya.

Namun, tidak semua pakar yang dikonsultasikan sama-sama bullish. Di antara yang menilai ADA bearish adalah CEO Balthazar NFT Gaming, John Stefanidis,  dan investor Veronica Mihai. Stefanidis melihat harga Cardano turun pada 2022 karena “kurangnya eksekusi dan teknologi yang buruk.” Mihai juga berpikir bahwa harga cardano akan turun dalam sepuluh tahun ke depan.

“Kecuali mereka mencapai kemajuan teknologi yang hebat dan basis pengguna yang signifikan, itu mungkin mengalami nasib yang sama seperti kebanyakan koin POS,” ujar Mihai.

Perjalanan Cardano Masih Panjang

Cardano yang diluncurkan pada tahun 2017, baru-baru ini mulai mengintegrasikan smart-contract ke dalam kodenya. Hard fork smart-contract ADA disebut Alonzo, diterapkan tahun lalu dan berharap dapat membawa aplikasi DeFi penting ke dalam ekosistem. Namun, sejumlah kalangan menilai bahwa mata uang kripto tersebut telah gagal, secara komparatif, untuk mengumpulkan total nilai terkunci (TVL) yang signifikan di belakang platform DeFi yang tersedia.

Ini adalah salah satu faktor yang menurut panel relevan dalam hal penurunan harga cardano setelah hard fork Alonzo. 33 persen panelis menyatakan ini adalah faktor dalam aksi harga sejauh ini. Yang lain juga mengaitkan ini dengan volatilitas pasar secara umum dan juga masih berada di tahap awal setelah adanya pembaruan.