Membeku Selama 24.000 Tahun di Kutub Utara, Hewan Ini Dihidupkan Kembali oleh Ilmuwan
JAKARTA - Mungkinkah hewan yang telah membeku selama 24.000 tahun di Kutub Utara untuk dihidupkan kembali? Jika pertanyaan ini diajukan kepada sekelompok peneliti Rusia, maka jawabannya adalah, mungkin.
Melansir CNN, sekelompok peneliti Rusia mampu menghidupkan kembali hewan mikroskopis Rotifera Bdelloid yang selama 24.000 tahun membeku di permafrost Arktik.
Dalam geologi, permafrost atau ibun abadi adalah lapisan es dengan suhu di bawah no derajat Celcius selama beberapa tahun, yang letaknya bisa di berbagai macam tanah, pasir dan bebatuan.
Rotifera Bdelloid biasanya hidup di lingkungan berair dan memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup. Ilmuwan Rusia menemukan makhluk-makhluk itu di inti tanah beku yang diekstraksi dari permafrost Siberia menggunakan pengeboran
"Laporan kami adalah bukti tersulit hingga hari ini, hewan multiseluler dapat bertahan selama puluhan ribu tahun dalam kriptobiosis, keadaan metabolisme yang hampir sepenuhnya terhenti,” kata Stas Malavin, seorang peneliti di Laboratorium Kriologi Tanah di Pusat Ilmiah Pushchino Rusia.
Penelitian sebelumnya oleh kelompok lain menunjukkan, rotifera dapat bertahan hingga 10 tahun ketika dibekukan. Dalam sebuah studi baru, para peneliti Rusia menggunakan penanggalan radiokarbon untuk menentukan, makhluk yang mereka temukan dari permafrost berusia sekitar 24.000 tahun. Studi ini diterbitkan dalam jurnal 'Current Biology' pada Senin 7 Juni.
Ini bukan pertama kalinya kehidupan purba dibangkitkan dari habitat yang membeku secara permanen.
Batang lumut Antartika berhasil ditumbuhkan kembali dari sampel berusia 1.000 tahun yang telah tertutup es selama sekitar 400 tahun, dan bunga campion hidup diregenerasi dari jaringan benih, kemungkinan disimpan oleh tupai Arktik, yang telah diawetkan di permafrost berumur tahun 32.000 tahun. Cacing sederhana, yang disebut nematoda, dihidupkan kembali dari lapisan es dari dua tempat di timur laut Siberia, dalam sedimen yang berusia lebih dari 30.000 tahun.
Mamalia yang sudah lama mati tetapi terpelihara dengan baik, termasuk beruang gua dan mamut yang punah, juga telah digali dari lapisan es, yang mencair di beberapa tempat sebagai akibat dari krisis iklim.
Malavin mengatakan, sangat tidak mungkin bentuk kehidupan yang lebih besar dapat bertahan dibekukan dengan cara ini.
"Hasilnya adalah organisme multiseluler dapat dibekukan dan disimpan seperti itu selama ribuan tahun dan kemudian hidup kembali, impian banyak penulis fiksi," kata Malavin dalam pernyataannya.
"Tentu saja, semakin kompleks organisme, semakin sulit untuk melestarikannya hidup beku dan, untuk mamalia, saat ini tidak mungkin. Namun, berpindah dari organisme bersel tunggal ke organisme dengan usus dan otak, meskipun mikroskopis, merupakan langkah maju yang besar," lanjutnya.
Setelah rotifer dicairkan, makhluk itu dapat bereproduksi, kata penelitian tersebut. Invertebrata kecil tersebut juga bisa makan.
Untuk memahami bagaimana makhluk itu bertahan dalam keadaan mati suri di tanah beku, para peneliti membekukan dan mencairkan rotifera modern yang hidup di daerah permafrost. Mereka menemukan, makhluk itu dapat menahan pembentukan kristal es saat mereka perlahan membeku.
Baca juga:
- Gunung Es Terbesar di Dunia Terlepas dari Lapisan Es Antartika
- Bangun Pangkalan Militer Ultra Moderen di Kutub Utara, Rusia: Musuh Tidak Boleh Lewat!
- Kebocoran Minyak di Siberia Disebut Bencana Terburuk dan Paksa Putin Tetapkan Status Darurat
- Kapal Perang Permukaan Terbesar di Dunia Pyotr Veliky Pimpin Armada Utara Rusia ke Kutub Utara
Meskipun tidak semua rotifera selamat dari proses pembekuan, penelitian menunjukkan makhluk itu memiliki beberapa mekanisme yang dapat melindungi sel dan organ mereka dari bahaya pada suhu yang sangat rendah.