Oknum Polisi di Bali Divonis 2,5 Tahun Penjara karena Kasus Pemerasan Perempuan Open BO
DENPASAR - Oknum polisi yang bertugas di Polda Bali, Briptu Ryanzo Christian Ellessy Napitupulu, divonis 2,5 tahun penjara karena melakukan pemerasan disertai ancaman terhadap MIS.
"Iya, betul yang bersangkutan divonis 2,5 tahun penjara. Dalam kasus ini bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pembuktian dari Jaksa Penuntut Umum bahwa terdakwa yang merupakan orang yang seharusnya melindungi masyarakat telah melakukan pemerasan," kata Kepala Seksi Penerangan Kejaksaan Tinggi Bali A Luga Harlianto saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, dikutip Antara, Kamis, 3 Juni.
Dia mengatakan dalam persidangan, majelis hakim yang dipimpin oleh Dewa Budi Watsara menyatakan Briptu Ryanzo terbukti melanggar Pasal 368 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
Putusan yang diterima terdakwa tersebut, lebih ringan dari pada tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ayu Messi yang sebelumnya menuntut terdakwa selama tiga tahun penjara.
“Tuntutannya kan 3 tahun. Tapi kenanya 2,5 tahun. Jadi lebih ringan (hukumannya),” kata Luga.
Baca juga:
- Firli Bahuri: Pimpinan KPK Tidak Ada Niat Singkirkan Seseorang
- Pria yang Viral karena Berdiri Telanjang di Motor Jadi Tersangka, Ternyata Kalah Taruhan Liga Champions
- Dirut RS UMMI Dituntut 2 Tahun Penjara soal Hoaks Hasil Swab Rizieq Shihab
- ICW Laporkan Firli Bahuri ke Bareskrim soal Dugaan Gratifikasi Penyewaan Helikopter
Kasus pemerasan tersebut terjadi pada 15 Desember 2020 lalu. Ryanzo memergoki MIS, wanita yang menyediakan jasa kencan dengan di aplikasi MiChat, di kos-kosan bersama tamunya.
Terhadap MIS, Ryanzo Christian Ellessy Napitupulu meminta setiap bulan dikirimkan uang sebesar Rp500 ribu. Selain itu, gawai korban diambil oleh tersangka dan apabila korban ingin gawai tersebut kembali harus membayar Rp1,5 juta.