Kisah Cinta Jokowi-Iriana: Dari Bersepeda hingga Makan Bakso di Kaki Lima
JAKARTA - Kisah cinta para pemimpin bangsa selalu menarik untuk disimak. Romansa percintaan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana, misalnya. Kisah mereka begitu sederhana. Jejak kesederhanaan itu hadir ketika keduanya mulai berpacaran. Mereka makan di kaki lima, belajar, hingga bersepeda bersama.
Lebih lagi, Iriana dianggap oleh Jokowi sebagai cinta pertama dan terakhirnya. Dalam pada itu, citra keserderhanaan keduanya masih terbawa hingga Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia. Semasa keduanya berpacaran, Jokowi mengaku menyukai kesederhanaan Iriana.
Di mata Jokowi, Iriana adalah sosok yang tidak neko-neko. Keduanya tak saja menyukai kesederhanaan, tapi hidup seperti layaknya rakyat Indonesia kebanyakan. Lantaran itu kehidupan percintaan keduanya bahkan sering dikait-kaitkan laksana Barrack Obama dan Michelle LaVaughn Robinson (Michelle Obama). Sebuah kehidupan percintaan yang erat dengan prinsip saling mendukung, menghormati, dan mengagumi.
Tercatat, keduanya pertama kali berjumpa ketika Iriana sering berkunjung untuk belajar di rumah Jokowi. Kala itu, Iriana adalah teman dekat dari adik Jokowi, Iit Sriyantini. Setiap Iriana datang, Jokowi sering kali melirik Iriana dari balik pintu yang tertutup gorden. Iriana pun tak menampik bahwa dirinya tahu jika kakak dari Iit Sriyantini tengah mengawasinya di tiap pertemuan. Pun Jokowi mulai memendam rasa pada Iriana.
“Iriana-biasa disapa Ana-adalah teman akrab Iit Sriyantini adik Jokowi. Waktu Ana dan lit kelas 3 SMA IIl Solo, Jokowi sudah mahasiswa semester tiga Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Iit sering mengajak lriana ke rumahnya, entah untuk sekadar bermain atau belajar bersama. Suatu hari Jokowi sedang pulang ke Solo dan melihat iriana dirumahnya. Jokowi merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya,” ungkap Arimbi Bimoseno dalam buku Jokowi: Rapopo Jadi Presiden (2014).
Kemudian, keduanya mulai jatuh cinta. Jokowi jadi lebih sering mendatangi rumah Iriana untuk mengenal lebih jauh sosok yang dicintainya. Iriana yang memilih melanjutkan studi di Yogyakarta. Tepatnya di Universitas Muhammadiyah. Dengan bersekolah di satu kota membuat keduanya makin dekat. Di situ Jokowi dan Iriana saling mendukung dan menyemangati dalam belajar. Kedekatan itu lalu direstui oleh Ibunda Jokowi, Sudjiatmi.
“Dalam ingatan Sudjiatmi, Iriana adalah cinta satu-satunya yang dimiliki Jokowi. Iriana yang adalah teman sekolah Iit, anak keduanya, adalah pacar satu-satunya Jokowi yang kemudian menjadi menantu perempuan satu-satunya dalam keluarga Notomiharjo,” ungkap Sujiatmi dikutip Kristin Samah dkk dalam buku Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi: Kisah Perempuan Pengajar Kesederhanaan (2014).
“Sujiatmi yakin, sebagai istri, Iriana adalah perempuan yang tahu apa yang harus dilakukan untuk mendampingi Jokowi. Sujiatmi berkata: Saya percaya, Jokowi dan Mbak Ana, keduanya sudah tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Mereka tahu mana yang baik dan mana yang tidak baik,” tambahnya.
Suka bersepeda dan makan di kaki lima
Seperti Presiden Pertama RI, Soekarno, Jokowi pun menyukai aktivitas mengayuh sepeda. Bersepeda bagi Jokowi adalah aktivitas yang menyenangkan. Bahkan bersepeda sudah menjadi hobi Jokowi sedari masih berada di bangku sekolahan. Bersepeda kemudian menjadi aktivitas selingannya untuk mendapatkan pelajaran akan banyak hal. Terutama, perihal kebersamaan dan romantisme.
Perihal kebersamaan ini, sering ditunjukkan oleh Jokowi ketika dirinya masih duduk di bangku SMP Negeri 1 Solo. Kebetulan Jokowi, memiliki adik tingkat angkatan 1975 bernama Toto. Sehari-hari Toto sering terlihat berjalan kaki ke sekolah. Sedang Jokowi tampak menikmati aktivitas bersepada ke sekolah yang memakan jarak kurang lebih satu kilometer. Pada kesempatan itu, Jokowi tergerak membantu Toto supaya tak lelah dengan menawarkan boncengan ketika pergi dan pulang sekolah.
"Hampir setiap hari saya jalan kaki, sedangkan beliau naik sepeda. Pak Jokowi dulu punya sepeda jengki, lalu saya dibonceng. Mau berangkat sekolah dan pulang kami berboncengan," kata Toto dikutip Domuara Ambarita dalam buku Jokowi: Spirit Bantaran Kali Anyar (2012).
Sepeda jengki milik Jokowi adalah sepeda kayuh ukuran besar, namun lebih kecil dari sepeda ontel. Bedanya, sepeda ontel lebih gagal, tinggi, dan memiliki rangka besi berbentuk segitiga. Sedangkan sepeda jengki ukurannya lebih kecil sedikit, dan besi segitiga atas tidak ada. Atau dalam artian lain, sepeda jengki ibarat motor bebek dan sepada ontel adalah motor lelaki.
Tak disangka hobi jokowi dalam bersepeda terus berlanjut hingga dirinya kuliah dan mulai berpacaran dengan Iriana. Bak gayung bersambut, Iriana pun memiliki hobi yang sama dengan Jokowi, yakni bersepeda. Jokowi pun mulai menemukan romantisme dari bersepeda.
“Jadi awal-awal saya dan ibu Jokowi itu saya ajak pertama kali janjian makan bakso naik sepeda. Kemudian saya ulang lagi, saya ajak lagi sepedaan. Sepedaan itu yang kedua saya udah yakin ibu Jokowi sudah senang dengan saya udah. Udah kena ini. Tapi dalam sepedaan memang beberapa kali rantainya putus. Tapi yang jelas rantai cinta saya dan ibu Jokowi tidak pernah putus,” cerita Jokowi dalam wawancaranya bersama Cak Lontong dalam program 30 Menit dengan Cak Lontong (2019).
Momentum bersepeda dan makan bakso di kaki lima itulah kemudian menjadi pengalaman berkesan keduanya. Sekalipun tampak sederhana, momentum itulah yang menjadi penentu keduanya menikah pada 24 Desember 1986. Pernikahan itu menjadikan keduanya sebagai orang tua dari tiga anak mereka: Gibran Rakabuming Raka (1987), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1994).
“Dulu saya pilih bakso karena pas untuk saya dan murah. Coba kalau dulu saya ajak ibu Jokowi makan nasi tumpeng, pasti ibu Jokowi kekenyangan. Bakso itu kearifan lokal. Bakso itu kan bulat, tekad bulat kita berdua untuk membangun rumah tangga yang bahagia. Menjadi satu terus," tutup Jokowi.
*Baca Informasi lain soal JOKOWI atau baca tulisan menarik lain dari Detha Arya Tifada.