Vladimir Putin Perintahkan AD dan AL Rusia Dilengkapi Senjata Presisi Jarak Jauh
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan tiga hari bersama Kementerian Pertahanan dan Industri Pertahanan yang berakhir Kamis 27 Mei kemarin. Secara spesifik, Putin menginginkan beberapa hal terkait masa depan militer Rusia.
Dalam pertemuan ini, ada sejumlah hal yang menjadi penekanan Putin, terkait perkuatan Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan sektor pertahanan Rusia.
"Analisis konflik militer dalam beberapa dekade terakhir dan pengalaman perkembangan pasukan terkemuka dunia, menggarisbawahi meningkatnya peran penggunaan yang efisien dari, katakanlah, rudal jelajah dari berbagai pangkalan dan juga amunisi berpemandu," sebut Vladimir Putin melansir TASS, Jumat 28 Mei.
"Penting untuk memastikan bahwa Angkatan Darat dan Angkatan Laut kita dilengkapi dengan senjata presisi canggih seperti itu," sambungnya.
Lebih jauh Putin menegaskan, ke depan penting bagi Negeri Beruang Merah untuk menjaga kecepatan yang dibutuhkan dalam memproduksi sistem serangan canggih, serta pengujian dalam kursus pelatihan tempur intensif.
Diketahui, militer Rusia saat ini menerima rudal jelajah jarak jauh Kh-101 dan Kalibr terbaru, rudal balistik dan jelajah dari sistem rudal taktis Iskander, beberapa peluncur roket dan bom udara pintar dari berbagai kaliber. "
"Berdasarkan karakteristik mereka, mereka tidak kalah dan sering mengungguli saingan asing dan unik dalam beberapa parameter," puji Putin, seraya menambahkan bahwa sifat unik mereka telah dibuktikan dalam lingkungan pertempuran nyata selama operasi kontra-teror di Suriah.
Menariknya, Putin menyebut tentara Rusia moderen harus dalam jumlah yang tidak terlalu besar, tetapi menampilkan efisiensi.
"Saya tegaskan, untuk negara kita dengan wilayahnya yang besar, wilayah terluas di dunia, (pengembangan penerbangan transportasi militer) ini memiliki kepentingan khusus, sehingga tentara kita dapat tetap kompak, seperti yang selalu kita katakan, tetapi efisien. Ini juga penting untuk keberhasilan operasi pendaratan," paparnya.
Presiden Putin menambahkan, Angkatan Bersenjata Rusia membutuhkan lebih banyak pesawat angkut militer dan helikopter, serta menempuh langkah untuk meningkatkan produksi keduanya.
Baca juga:
- Vladimir Putin: Rusia Sukses Rampungkan Uji Coba Rudal S-500, Siapkan Rudal Hipersonik Tsirkon
- Kian Mengerikan, Rusia Bekali Helikopter Mi-28NM dengan Rudal Canggih dan Drone Kamikaze
- Hadapi China dan Rusia, Amerika Serikat Siapkan Anggaran Rp10,8 Kuadriliun untuk Militer hingga Nuklir
- Pesawat Militer IL-76 Mendarat di Kairo, Rusia Evakuasi Puluhan Warganya dari Jalur Gaza
"Saat ini, uji coba pesawat angkut militer ringan Il-112V hampir selesai dan pengiriman dua pesawat tersebut direncanakan tahun ini. Pekerjaan sedang dilakukan untuk melanjutkan produksi pesawat angkut militer Il-76 dengan basis teknologi baru dan lima pesawat. Pesawat Il-76MD-90A yang diproduksi secara serial akan dikirim ke pasukan pada akhir tahun ini," tuturnya.
"Pada saat yang sama, berdasarkan data yang diberikan, Kementerian Pertahanan membutuhkan lebih banyak pesawat angkut militer dan helikopter," pungkas Putin.