JAKARTA - Rudal Rusia yang menghantam kota Dnipro, Ukraina, mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 13.000 kilometer per jam (8.000 mph). Rudal membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai target sejak diluncurkan.
“Waktu terbang rudal Rusia ini sejak diluncurkan di wilayah Astrakhan hingga dampaknya di kota Dnipro adalah 15 menit,” kata Direktorat Utama Intelijen (HUR) militer Ukraina dilansir Reuters, Jumat, 22 November.
“Rudal itu dilengkapi dengan enam hulu ledak, masing-masing dilengkapi dengan enam submunisi. Kecepatan pada bagian akhir lintasannya melebihi Mach 11,” imbuhnya.
Mach adalah ukuran kecepatan supersonik. Mach 11 sama dengan sekitar 13.600 kpj.
HUR menerangkan senjata itu kemungkinan besar berasal dari kompleks rudal Kedr, yang menurut wakil kepala Vadym Skibitsky terkait dengan sistem Oreshnik dan pertama kali diuji pada Juni 2021.
Skibitsky mengatakan Rusia mungkin memiliki setidaknya 10 rudal lagi untuk diuji sebelum memasuki produksi massal, kantor berita Ukrinform melaporkan.
Kyiv awalnya menduga Rusia menembakkan rudal balistik antarbenua, namun para pejabat AS dan NATO menggemakan deskripsi Putin tentang senjata tersebut sebagai rudal balistik jarak menengah.
Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Kamis mendesak masyarakat internasional untuk bereaksi cepat terhadap serangan tersebut.
NATO akan mengadakan pertemuan darurat dengan Ukraina di markas besar aliansi di Brussels pada hari Selasa untuk membahas serangan Moskow, kata sumber NATO.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow menyerang fasilitas militer Ukraina dengan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru yang dikenal sebagai "Oreshnik" sebagai peringatan kepada Barat agar tidak mendukung upaya perang Ukraina.
Serangan itu terjadi saat pertempuran hampir mencapai tiga tahun dan Ukraina menembakkan rudal jarak jauh yang dipasok oleh sekutu Baratnya ke sasaran di Rusia.