Update COVID-19 per 3 Mei: Harapan Indonesia Sudah Merdeka dari COVID-19 di Hari Kemerdekaan

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memaparkan perkembangan kasus per Minggu, 3 Mei pukul 12.00 WIB. Terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 349 pasien hari ini. Total kasus positif menjadi 11.192 orang.

Meski begitu, ada kabar baik yang diterima. Jumlah kasus sembuh kian mengungguli kasus meninggal. Ada penambahan sebanyak 211 pasien sembuh, sehingga total menjadi 1.876 pasien. Sementara, pasiem meninggal 14 orang, sehingga menjadi 845 pasien.

Yuri mengungkapkan, faktor tertinggi yang mengakibatkan pasien meninggal adalah penyakit bawaan hipertensi. Disusul dengan penyakit diabetes, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru, baik asma maupun penyakit paru obstruksi menahun.

Kemudian, penambahan jumlah juga terjadi pada data pasien dalam pengawasan (PDP) dengan total keseluruhan mencapai 23.130 orang. Sedangkan, kasus orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi 236.369.

Uji spesimen cairan liur (swab) atau Polymerase Chain Reaction (PCR) telah dilakukan sebanyak 112.965 kali pemeriksaan. Jumlah kasus yang diperiksa sebanyak 83.012 orang.

Yuri menyatakan bahwa berbagai pakar dan perguruan tinggi telah melakukan kajian berupa perhitungan matematis tentang perkiraan perkembangan kasus COVID-19 di beberapa bulan ke depan.

"Kami berterima kasih dan mengapresiasi upaya-upaya tersebut. Optimisme untuk meredakan wabah COVID-19 di bulan Juni Juli 2020 berdasarkan perhitungan matematis adalah tantangan kita bersama," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu, 3 Mei.

Oleh karenanya, Yuri berharap Indonesia bisa terbebas pandemi COVID-19 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus nanti.

"Mari kita songsong bulan Agustus tahun 2020 perjuangan kemerdekaan tumpah darah kita tercinta. Mari berjuang dengan meneladani semangat perjuangan 45 untuk benar-benar merdeka dari pandemi COVID-19," ucap Yuri.

Untuk mencapai sebuah kemerdekaan, tentu harus ada upaya perjuangan. Maka, kata Yuri, jika Indonesia ingin merdeka dari COVID-19, masyarakatnya mesti menjadi pahlawan untuk menyelamatkan keluarga dan lingkungan sekitar agar terhindar dari penularan virus corona.

"Karena kuncinya ada di kita semua untuk patuh di rumah, tidak bepergian, patuh tidak mudik, patuh mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir, patuh selalu menggunakan masker. Inilah senjata kita untuk berjuang memutuskan penularan COVID-19 ini," ungkap Yuri.