Bagikan:

JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 meluncurkan aplikasi berbasis gawai Bersatu Lawan COVID (BLC) hari ini. Masyarakat diminta mengunduh dan menggunakan aplikasi yang dibuat untuk membantu penanganan virus corona tersebut.

Inisiator aplikasi BLC ini adalah anak-anak muda milenial, di antaranya Pakar Epidemiologi Dewi Nur Aisyah, BLC Apps Content Lead Sheila Rachma, Founder Fight COVID-19 Ahmad Alghozi Ramadhan, dan BLC Apps Developer, Kevin Daniel Pantasdo.

BLC Apps Developer Kevin Daniel Pantasdo menyatakan, masyarakat bisa mencari berbagai informasi seputar penanganan COVID-19 di daerahnya masing-masing, mulai dari tingkat kerawanan suatu daerah hingga mencari rumah sakit rujukan COVID-19.

Selain itu, aplikasi ini membantu masyarakat untuk mendeteksi gejala COVID-19. Apabila ada situasi masyarakat merasakan gejala yang dikenali, ini membantu untuk mempercepat konsultasi dan pemeriksaan diri oleh tenaga kesehatan pada tahap awal.

Tangkap layar aplikasi Bersatu Lawan COVID (BCL).

"Masyarakat juga bisa melakukan diagnosa mandiri yang menggunakan algoritma dari tim pakar medis dan di-support technology machine learning," kata Kevin dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu, 3 Mei.

Kevin melanjutkan, aplikasi ini sudah terintegrasi dengan data-data yang paling lengkap langsung dan bersumber langsung dari gugus tugas. Tampilan aplikasi sebaran COVID-19 dapat dilihat secara mudah, sehingga masyarakat bisa membangun kewaspadaan.

Pemimpin program konten aplikasi BLC Sheila Rachma melanjutkan, fitur Bersatu Lawan COVID dikembangkan berdasarkan data terkini, tinjauan ilmiah dan berbasis bukti.

"Masyarakat dapat menggunakan fitur periksa gejala mandiri untuk mengetahui status kesehatan, pemantauan isolasi diri, telekonsultasi, mengetahui kerawanan daerah dan edukasi harian," tutur Sheila.

Selain dipergunakan untuk masyarakat, fitur dalam aplikasi Bersatu Lawan COVID juga bisa digunakan untuk para petugas di lapangan, seperti petugas medis, psikologi, logistik dan memberikan dashboard kepada pemerintah.

Pakar Epidemiologi Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa aplikasi ini memiliki data yang cepat, akurat dan terintegrasi dibutuhkan untuk menyusun kebijakan dan strategi dalam menghadapi pandemi. Data terintegrasi tidak hanya terkait dengan data kesehatan tetapi data lain, seperti data ekonomi dan sosial.

"Ini seperti ibarat peta navigasi dalam menghadapi COVID-19," ujar Dewi.

Saat ini, aplikasi ini baru dapat diunduh pada gawai berbasis android di PlayStore http://bit.ly/BLCplaystore atau dapat mengakses tautan aplikasi pada laman covid19.go.id. Ke depannya aplikasi BLC dapat juga bekerja pada gawai berbasis iOS.