Hancur-hancuran Sepatu Bata, Rugi Rp177 Miliar di 2020 dari Sebelumnya Untung Rp23 Miliar
JAKARTA - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mencatatkan kerugian sebesar Rp177,76 miliar pada 2020. Padahal di tahun sebelumnya, BATA mencatat laba sebesar Rp23,44 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi perusahaan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu 26 Mei, penjualan neto BATA di 2020 tercatat sebesar Rp459,58 miliar atau turun 50,64 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp931,27 miliar. Adapun rugi per saham tercatat Rp136,74.
Penjualan neto emiten produsen sepatu ini terdiri atas penjualan domestik (pihak ketiga) dan ekspor (pihak-pihak berelasi). Penjualan domestik tercatat menjadi penyumbang pendapatan tertinggi sebesar Rp456,67 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp921,07 miliar.
Sementara itu, penjualan ekspor tercatat Rp2,90 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp9,81 miliar.
Baca juga:
- Teriring Tangis Haru Karyawan, Pengelola Giant Ternyata Masih Rugi Miliaran Rupiah, Pendapatan Turun 32 Persen
- Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Ini Rugi Rp72 Miliar di Kuartal I 2021
- Ini Penyebab Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Aburizal Bakrie BUMI Rugi Rp4,9 Triliun
- Rugi Rp8,89 Triliun di 2020, Anak Konglomerat Mochtar Riady Yakin Kinerja Lippo Karawaci Membaik Tahun Ini
BATA mencatatkan adanya penurunan beban pokok penjualan di tahun 2020 menjadi Rp361,65 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp502,69 miliar, beban penjualan dan pemasaran juga turun menjadi Rp215,09 miliar dari sebelumnya Rp273,44 miliar, dan beban umum dan administrasi juha mengalami penurunan menjadi Rp105,25 miliar dari sebelumnya Rp116,84 miliar.
Kas neto yang dihasilkan dari aktivitas operasi tercatat Rp149,45 miliar, kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp12,85 miliar, dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp85,71 miliar.
Sepatu Bata mencatatkan liabilitas sebesar Rp297,38 miliar dan ekuitas sebesar Rp477,94 miliar. Adapun total aset perseroan menurun menjadi Rp775,32 miliar dibanding tahun 2019 sebesar Rp863,14 miliar.