Demi Istri dan Anak, Tukang Ojek Positif COVID di Kepri Tetap 'Narik,' Pemda Kemana?
KEPRI - Seorang pemuda yang berprofesi sebagai tukang ojek di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau tetap beraktivitas mencari penumpang meski positif COVID-19.
Hal ini diceritakan Ketua Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kepri Lis Darmansyah. Si pemuda tetap bekerja untuk menghidupi istri dan anak-anaknya.
"Tukang ojek itu positif COVID-19. Tiga anggota keluarganya juga tertular virus itu. Mereka sempat melakukan isolasi mandiri, namun tidak kuat karena tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya, tukang ojek itu tetap bekerja mencari penumpang," kata Lis di Tanjungpinang dilansir dari Antara, Selasa, 25 Mei.
Lis enggan membeberkan identitas tukang ojek itu. Namun, ia sendiri sudah berkomunikasi dan melihat keluarganya.
Baca juga:
- Kok Bisa Ada Survei Bilang PDIP Paling Bersih ketika Megawati Sendiri Resah dengan Kader Korup?
- Elektabilitas Moncer, Prabowo Didukung Bulat Gerindra Jadi Capres
- Ganjar Pranowo Dituding Ketua PDIP Jateng Bambang Pacul Ambisius Capres, Survei Memang Menunjukkan Dia Unggul
- Kios di Terminal Senen Terbakar, Petugas Kirim 18 Mobil Damkar
Lis mengatakan tukang ojek itu sebagai salah satu contoh bahwa orang-orang yang tertular COVID-19, dan melakukan isolasi mandiri tidak sepenuhnya dapat berada di rumahnya sampai sembuh.
Salah satu penyebabnya adalah kebutuhan perekonomian keluarga yang harus dipenuhi. Lis mendesak agar pemerintah daerah (Pemda) setempat turun tangan memberikan bantuan pangan kepada masyarakat terdampak.
"Semestinya, gotong-royong, saling membantu. Namun, pemerintah harus menjamin setiap orang yang terinfeksi COVID-19 segera sembuh, dan kebutuhan keluarganya terjamin, terutama untuk warga yang kurang mampu," katanya.
Ia juga mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak hanya bernarasi, melainkan juga aksi. Koordinasi dengan antar pemerintah provinsi dengan kabupaten dan kota juga harus efektif dan konsisten dalam menangani COVID-19, yang saat ini melonjak.
"Kami minta pelaksanaan penanganan COVID-19 di Kepri dievaluasi untuk diperbaiki. Jangan sampai akibat kelalaian pemerintah daerah, masyarakat dirugikan," tegasnya.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau mencatat jumlah pasien COVID-19 di wilayah itu bertambah 247 orang sehingga menjadi 14.904 orang.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah, di Tanjungpinang, Senin, mengatakan penambahan pasien baru COVID-19 di wilayah itu terjadi di Batam 51 orang, Tanjungpinang 65 orang, Karimun 10 orang, Bintan 27 orang, Lingga 43 orang dan Kepulauan Anambas 51 orang.
Total jumlah pasien COVID-19 sejak Maret 2020 sampai sekarang di Batam sebanyak 8.386 orang, Tanjungpinang 3.028 orang, Bintan 1.306 orang, Karimun 974 orang, Lingga 280 orang, Natuna 260 orang, dan Anambas 670 orang.
Jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 bertambah 154 orang hari ini sehingga total jumlahnya 12.476 orang, tersebar di Batam 45 orang, Bintan 11 orang, Karimun 15 orang, Anambas 55 orang dan Lingga 28 orang.
Total jumlah pasien yang sembuh sejak pandemi COVID-19 di Batam 7.522 orang, Tanjungpinang 2.488 orang, Bintan 1.144 orang, Karimun 666 orang, Lingga 135 orang, Natuna 110 orang, dan Anambas 411 orang.
Jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah tujuh orang sehingga menjadi 326 orang.Tujuh pasien yang meninggal dunia itu merupakan warga Tanjungpinang dua orang, Bintan satu orang, Lingga satu orang, Karimun satu orang, dan Anambas dua orang.
Total jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 di Batam 177 orang, Tanjungpinang 70 orang, Bintan 29 orang, Karimun 29 orang, Lingga tujuh orang, Natuna tiga orang, dan Anambas 11 orang.
Sedangkan jumlah kasus aktif di Kepri mencapai 2.102 orang, tersebar di Batam 687 orang, Tanjungpinang 470 orang, Bintan 133 orang, Karimun 279 orang, Lingga 138 orang, Natuna 147 orang, dan Anambas 248 orang.*