Pulihkan Ekonomi di Masa Pandemi, Pemerintah Fokus Sediakan Sembako dengan Harga Stabil
JAKARTA - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan kondisi ekonomi Indonesia mengalami perbaikan. Oke menyatakan salah satu kunci utama pemulihan dan ketahanan ekonomi Indonesia terletak pada keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan kasus COVID-19 dan pelaksanaan vaksinasi.
"Dan dalam hal pemulihan ekonomi secara menyeluruh, Kementerian Perdagangan memfokuskan upayanya untuk menyediakan bahan makanan pokok dengan harga stabil dan mendampingi UMKM untuk meningkatkan kapasitasnya," ujar Oke Nurwan dalam diksusi 'Keyakinan Konsumen Kembali Optimis' yang diselenggarakan FMB9ID_IKP, dikutip Kamis 20 Mei.
Oke menyebut pembelian di dalam negeri memang mengalami peningkatan. Kajian Markplus yang dipublikasikan sebelumnya, kata dia, menunjukkan beberapa kategori produk digital, fesyen, kecantikan, makanan dan minuman, serta perlengkapan rumah tangga banyak mengalami peningkatan.
Melihat indikator-indikator ekonomi, berbagai lembaga keuangan seperti IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar pada 4,5 - 5 persen tahun ini. Faktor pendukung selain pengendalian COVID-19 dan vaksinasi yang mendorong perekonomian Indonesia menuju positif adalah konsumsi, produktivitas industri, dan ekspor-impor.
"Perbaikan kegiatan industri bisa dilihat dari indeks PMI manufaktur menunjukkan angka 55,25 persen meningkat dari kuartal keempat 2020. Peningkatan juga merata di hampir seluruh komponen pembentuk indeks PMI manufaktur," kata Oke Nurwan.
Selain pemerintah, IPSOS Indonesia juga telah melakukan survei di enam negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Baca juga:
- Janji Bulog Tak Impor Beras dan Akan Serap 1,5 Juta Ton Beras dari Petani
- Pandemi COVID-19, Peperangan, dan Perubahan Iklim akan Bawa Kita ke Krisis Pangan Dunia
- Harga Daging Sapi di Medan Tembus Rp150 Ribu per Kilogram, Wali Kota Bobby: Naik tapi Tidak Signifikan
- PSI Kritik Anies Safari Pangan ke Daerah Lain, Gerindra Membela: Gak Ngerti, Belajar Dulu PSI!
"Menariknya, di dua kali survei menunjukkan bahwa konsumen Indonesia yang paling optimis akan adanya pemulihan ekonomi dalam enam bulan ke depan," ujar Managing Director IPSOS, Soeprapto Tan.
Pada survei pertama IPSOS di periode September 2020 optimisme konsumen Indonesia menunjukkan angka 75 persen dan survei kedua bulan Februari 2021 menunjukkan angka optimisme hingga 76 persen.
Optimisme konsumen di Indonesia diyakini Soeprapto tumbuh salah satunya karena pemerintah memberikan stimulus ekonomi yang tepat selama pandemi.
"Saya kira program-program stimulus dan bantuan dana tunai yang dilakukan pemerintah ditambah program vaksinasi sangat berpengaruh dalam optimisme konsumen Indonesia,”
Masih dalam survei IPSOS, ada tiga kategori yang tergolong stabil dalam menyokong perekonomian Indonesia. Pertama adalah makanan dan minuman, kedua personal care, dan cleaning product.
Selain itu kategori produk konsumsi seperti sektor pakaian, restoran dan cafe, serta travel.
"Ini memang sejalan dengan inisiatif Kemenparekraf yang mendorong agar industri hotel restoran dan cafe bergerak di masa pandemi ini," terang Soeprapto.