Turki Makin Gesit, Usai Telepon Putin Kini Galang Dukungan Aljazair Hentikan Agresi Israel di Palestina

JAKARTA - Aljazair sedang berkoordinasi dengan Turki untuk menghentikan agresi Israel terhadap Palestina. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Aljazair, Sabri Boukadoum, Rabu, 12 Mei.

Boukadoum dan mitranya dari Turki, Mevlut Cavusoglu melakukan panggilan telepon untuk membahas perkembangan di wilayah Palestina.

"Saya berterima kasih kepada kolega saya Mevlut Cavusoglu, Menteri Luar Negeri Turki, atas panggilan telepon untuk mengkoordinasikan upaya menghadapi agresi (Israel) terhadap saudara-saudara kita di Palestina," Boukadoum menulis di Twitter dikutip dari laporan yenisafak, Kamis, 13 Mei.

Pada hari Selasa, Cavusoglu mengatakan Turki memimpin upaya agar Mejelis Umum PBB mengeluarkan resolusi tentang serangan Israel terhadap Palestina.

Cavusoglu menegaskan bahwa Turki akan melanjutkan upayanya untuk membela hak-hak rakyat Palestina, dengan mengatakan Ankara memimpin upaya diplomatik pada tingkat tinggi tentang situasi di tanah Palestina.

Dia mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah melakukan kontak dengan para pemimpin dunia mengenai perkembangan di wilayah Palestina.

Setidaknya 53 warga Palestina telah tewas dan 304 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza di tengah ketegangan di seluruh wilayah Palestina setelah polisi Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan menyerang jamaah.

Lima orang Israel juga tewas oleh tembakan roket dari Jalur Gaza. Gejolak itu muncul dengan latar belakang perintah pengadilan Israel pekan lalu untuk penggusuran keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Sebelumnyan, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas ketegangan di Gaza dan Yerusalem via telepon, menurut kepresidenan Turki, saat Ankara mengupayakan aksi internasional melawan Israel.

Israel melancarkan ratusan serangan udara ke Gaza pada Rabu pagi saat kelompok Islamis Hamas dan petempur Palestina lainnya menembakkan roket ke perbatasan, dalam aksi saling serang paling intens dalam beberapa tahun yang menewaskan sedikitnya 35 orang.