Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin negara-negara muslim dan Arab Saudi meminta operasi militer di Gaza harus dihentikan dan meminta Israel bertanggung jawab terhadap 'kejahatan' atas warga Palestina.

Pemimpin dari negara-negara Islam itu terdiri dari Presiden Iran Ebrahim Raisi, Presiden Turki Tayyip Erdogan, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Pertemuan para pemimpin negara-negara Islam itu diinisiasi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi.

Pangeran Mohammed saat berpidato menegaskan sangat mengecam tindakan militer Israel terhadap warga di Palestina. Dia meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera mengakhiri pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan Israel.

“Kita menghadapi bencana kemanusiaan yang membuktikan kegagalan Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk mengakhiri pelanggaran yang dibuat Israel terhadap hukum internasional,” katanya seperti dilansir dari Reuters, Minggu 12 November.

Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta gencatan senjata yang merugikan warga Palestina harus segera dihentikan untuk selamanya bukan dalam beberapa jam saja.

“Apa yang kita butuhkan di Gaza bukanlah jeda selama beberapa jam, melainkan kita memerlukan gencatan senjata permanen,” kata Erdogan pada pertemuan puncak tersebut.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan warga Palestina sedang menghadapi “perang genosida” dan meminta Amerika Serikat untuk mengakhiri “agresi” Israel.

Sayangnya saat beberapa pemimpin negara-negara Islam menyerukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel, beberapa negara yang dipimpin Aljazair menolak kebijakan tersebut. Mereka mengatakan akan tetap menjaga saluran komunikasi tetap terbuka dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Netanyahu itu.