Pemuda DKI Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca, DPR Beri Catatan: BPOM, Kemenkes Segera Bertindak

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan kejadian seorang pria asal Jakarta yang dikabarkan meninggal dunia usai menerima vaksin Corona AstraZeneca harus menjadi catatan.

Terlebih sejak awal, komisi kesehatan DPR itu sudah berulangkali meminta pemerintah untuk mencermati efek samping vaksin tersebut. Sebab, berkaca dari pengalaman di luar negeri yang sebelumnya menyebabkan penggumpalan darah.

"Sudah memberikan catatan kepada Badan POM, Kemenkes, dan Komnas KIPI itu untuk betul-betul sangat berhati-hati dalam memastikan penggunaan AstraZenaca di tanah air. Karena melihat perkembangan di berbagai belahan dunia yang lain," ujar Melki, Senin, 10 Mei.

Melki mendesak agar Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) segera mencari tahu penyebab kematian pria tersebut. Pasalnya, kejadian itu dapat membuat masyarakat ragu terhadap vaksin AstraZeneca. 

"Segera dicari penyebabnya, disampaikan, ditelusuri, dipastikan betul penyebab kematian pria tersebut yang menggunakan vaksin, segara disampaikan kepada publik apa yang terjadi," tegas politikus Golkar itu.

Apabila ditemukan permasalahan pada vaksin AstraZeneca, Melki meminta pemerintah untuk menghentikan proses pemesanan vaksin asal Inggris itu. Sehingga tak lagi ada korban efek samping dari penggunaan vaksin tersebut.

"Kalau memang barangnya ini masih bermasalah, sebaiknya dihold dulu. Jangan sampai lagi muncul korban-korban berikutnya yang tidak perlu yang bisa membuat masyarakat kita jadi korban karena AstraZeneca," tandas Melki.