Rizieq Shihab Cerita, 2 Kali Namanya Hilang di Manifest Penumpang Hingga Ditolong Intelijen Saudi
JAKARTA - Mantan Imam Besar FPI Rizieq Shihab mengaku namanya sempat hilang dua kali dari manifest calon penumpang pesawat. Hal ini mempersulitnya ketika akan pulang ke Indonesia dari Arab Saudi.
Pernyataan itu disampaikan Rizieq Shihab ketika memberikan keterangan dalam persidangan perkara dugaan kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan di Megamendung.
Mulanya, Rizieq Shihab yang saat itu berniat pulang ke Indonesia mendapat kabar jika namanya dan keluarganya hilang dari data menifest calon penumpang. Sehingga, dia datang ke kantor maskapai tersebut.
"Baru pertama kali terjadi ada penumpang dihack namanya hilang dari komputer. Nah setelah itu nama saya dikembalikan di komputer, artinya ini kendala. Ada pihak tertentu, saya tidak tahu itu siapa ingin membatalkan saya pulang," ucap Rizieq dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 10 Mei.
Setelah semua selesai diurus, Rizieq menyebut hal yang sama terjadi. Keesokan harinya nama Rizieq dan keluarganya kembali menghilang. Sehingga, dia meminta bantuan dari badan intelijen saudi.
Baca juga:
- Jadi Ahli Sidang Rizieq Shihab, Refly Harun: Tidak Perlu Ada Pidana Kalau Sudah Disanksi Denda
- Mengeluh Panas Sekali di Penjara, Ferdinand ke Rizieq Shihab: Sabar Ya, Buktikan dan Jangan Mengeluh!
- Rizieq Shihab 'Curhat' Cape, Lelah, Panas di Ruang Sidang, Ferdinand: Lha, Katanya Singa Gurun
- Hakim Cecar Shabri Lubis Bertahan di FPI: Saudara Dapat Dana?
"Setelah itu dikembalikan, tahu-tahu besoknya hilang lagi saya punya nama sekeluarga. Saya ngga paham begimana cara kerja hacker dan begimana caranya nama saya hilang dari komputer," kata Rizieq.
"Nah akhirnya saya minta bantuan badan intelijen Saudi karena memang mereka yang mengizinkan saya pulang dan pencabutan cekal, supaya pihak penerbangan Saudia ini diberikan semacem satu apa namanya disposisi agar keberangkatan saya ini jangan sampai batal," sambung dia.
Tak sampai disitu, kendala yang sama terus terjadi. Tapi kali ini hanya nama anaknya yang hilang tepat saat mereka hendak berangka ke tanah air di tanggal 9 November.
"Karena pelaku ini tahu kalau anak saya tidak terbang ngga mungkin saya tebang karena anak saya perempuan," kata dia.
Untungnya, badan intelijen memberikan bantuan. Hingga akhirnya, Rizieq sekeluarga bisa pulang ke Indonesia setelag 3,5 tahun berada di Arab Saudi.