Vaksin Gotong Royong Rp1 Juta, Pengusaha Bisa Dapat Harga Lebih Murah Asal Penuhi Syarat Ini
JAKARTA - Program vaksin mandiri yang berlabel vaksinasi Gotong Royong diketahui bakal segera dimulai pada bulan ini. Pada program tersebut harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp1 juta untuk dua kali dosis penyuntikan.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan nilai vaksinasi tersebut dianggapnya masih bisa dipenuhi oleh pada pengusaha. Asumsi tersebut dia lontarkan berdasarkan survei internal Kadin yang menyebut bahwa 78 persen pemilik usaha sanggup untuk memenuhi vaksinasi bagi para pekerja.
“Masih oke, kita sudah survei tidak memberatkan,” ujarnya seperti yang dikutip pada Senin, 10 Mei.
Rosan malah memberikan sinyal positif lain dengan mengungkapkan bahwa kalangan pelaku usaha dapat menanggung biaya vaksinasi seluruhnya tanpa berharap subsidi dari pemerintah.
“Kita tidak berencana minta subsidi dari pemerintah,” katanya.
Untuk diketahui, biaya Rp1 juta merupakan dana yang digunakan untuk pengadaan vaksin dalam dua kali penyuntikan serta biaya vaksinator, dokter, dan tenaga medis lainnya.
“Vaksinnya sendiri itu Sinopharm,” tuturnya.
Untuk diketahui, program vaksinasi Gotong Royong akan mulia dilakukan pada 18 Mei mendatang dengan menyasar kalangan pekerja yang biayanya ditanggung oleh perusahaan.
“Tidak boleh ada komersialisasi,” tegas Ketua Kadin.
Baca juga:
Sebenarnya, biaya yang dikeluarkan bisa lebih murah menjadi Rp750.000 apabila pihak perusahaan memiliki fasilitas kesehatan sendiri yang representatif, seperti rumah sakit lengkap dengan dokter dan tenaga medisnya.
“Jika punya fasilitas kesehatan sendiri bisa lebih murah, tetapi harus benar-besar memenuhi persyaratan dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan),” jelasnya.
Program vaksinasi Gotong Royong ini menargetkan jumlah penerima 7,5 juta orang hingga September 2021 mendatang dengan orientasi pertama sebanyak 187.000 orang pada 18 Mei.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kemenkes, hingga 9 Mei ini jumlah masyarakat yang telah menerima vaksin dosis pertama tercatat sebanyak 13.340.957 orang. Adapun jumlah penerima dosis kedua sebanyak 8.634.546 orang.