WHO Beri Lampu Hijau untuk Vaksin Covid-19 dari China, Sinopharm
JAKARTA - Vaksin Covid-19 dari China, Sinopharm akhirnya mendapat izin darurat penggunaan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Lampu hijau yang diberikan oleh WHO ini lebih tergolong telat karena sebenarnya Sinopharm sudah beredar sebanyak 65 juta dosis ke beberapa negara anggotanya.
Dikutip dari BCC, Sinopharm menjadi vaksin virus corona pertama dari negara non-Barat yang mendapatkan persetujuan dari WHO. Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus berujar, pemberian izin darurat akan membantu negara untuk cepat memproses vaksin virus corona.
Negara-negara yang sudah menyatakan penggunaannya antara lain Uni Emirat Arab (UEA), Pakistan, dan Hongaria. Badan penasihat teknis WHO memberikan izin darurat setelah melihat data uji klinis dan praktik manufaktur.
Baca juga:
- Penduduk di Negara Ini Dapat 25 Euro Jika Mau Divaksin COVID-19
- Inggris Targetkan Dosis Ketiga Vaksin COVID-19 Bagi Seluruh Penduduk Berusia Di Atas 50 Tahun
- Bagi yang Ingin Masak Rendang Jelang Lebaran, Kemendag Jamin Harga Daging Sapi Tidak Lebih dari Rp130 Ribu
- Cepat Menyebar dan Aktif Bermutasi, Inggris Sebut Varian COVID-19 India Jadi Perhatian
Disebutkan untuk pasien bergejala dan dirawat, vaksin corona milik Sinopharm punya efikasi hingga 79 persen. Tim penasihat mencatat, vaksin ini tidak diberikan ke pasien yang usianya di atas 60 tahun dalam uji klinis. Meski begitu, badan kesehatan tersebut yakin vaksinnya tidak akan berubah terhadap kelompok lanjut
Alasan lain yang membuat vaksin COVID-19 Sinopharm memperoleh izin adalah vaksin ini bisa disimpan di suhu 2-8 derajat celsius. WHO menjelaskan, kemudahan dalam penyimpanan membuat negara yang sumber dayanya sedikit bisa mengaksesnya.