Memelihara Kucing saat Hamil dapat Membahayakan Janin, Mitos atau Fakta?

JAKARTA - Memelihara hewan peliharaan tentu saja menyenangkan. Pasalnya, mereka dapat dijadikan layaknya sahabat. Maka dari itu, tak heran jika kehadiran hewan peliharaan sangat berarti bagi sebagian orang. 

Sayangnya, selain dianggap sebagai penawar sepi, ada beberapa kekhawatiran sebab beberapa hewan peliharaan berpotensi menimbulkan risiko keselamatan dan kesehatan. Pertanyaan yang sering muncul yaitu, apakah aman berada di dekat hewan peliharaan seperti kucing saat hamil?

Sebenarnya, memelihara kucing saat hamil bisa dikatakan aman. Sama seperti anjing, ibu hamil harus tetap berhati-hati terhadap gigitan, cakaran, dan kutu kucing. Selain ketiga aspek ini, ibu yang sedang mengandung juga patut waspada dengan kotoran kucing. Sebab, kotoran kucing mengandung parasit yang menyebabkan toksoplasmosis.

Melansir alodokter, Jumat, 7 Mei, Toksoplasmosis adalah infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh protozoa (organisme bersel satu) Toxoplasma gondii (T.gondii). Penyakit ini bisa masuk ke dalam tubuh jika Anda tanpa sadar memasukkan tangan ke dalam mulut setelah memegang kotoran kucing yang terinfeksi. 

Meski toksoplasmosis adalah infeksi yang umum saat memelihara kucing, namun infeksi ini jarang terjadi saat hamil dan memengaruhi kehamilan atau bayi yang dikandung. Pasalnya, tidak semua kucing memiliki parasit dalam tubuh.

Kucing yang dipelihara di dalam rumah biasanya jarang terkena toksoplasmosis. Kucing liar biasanya yang lebih banyak memiliki toksoplasmosis. Meski begitu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan demi keamanan ibu dan bayi yang dikandung.