Pangdam Jaya Minta Pengelola Mal Batasi Pengunjung dengan Buka Tutup
JAKARTA - Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengimbau seluruh pengelola pusat perbelanjaan memberlakukan sistem buka-tutup pintu masuk saat terjadi lonjakan pengunjung menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Jangan sampai terjadi situasi seperti di Pasar Tanah Abang Jakarta yang dipadati pengunjung sampai sesak dan banyak yang mengabaikan protokol kesehatan," kata Dudung Abdurachman usai memantau penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19 di Summarecon Mal Bekasi dikutip Antara, Kamis, 6 Mei.
Penerapan sistem buka-tutup ini, kata Dudung, dilakukan demi mengantisipasi munculnya klaster baru di pusat perbelanjaan yang kerap dipadati warga jelang Hari Raya Idul Fitri.
Dudung menilai penerapan protokol kesehatan yang dijalankan di Summarecon Mal Bekasi sudah sangat baik dan patut ditiru pengelola pusat perbelanjaan yang lain.
Mulai dari ketatnya aturan wajib memakai masker bagi pengunjung dan karyawan tenant, ketersediaan fasilitas cuci tangan yang tersebar di banyak titik, penerapan jaga jarak, hingga pembatasan pengunjung di saat terjadi lonjakan.
"Pengaturan seperti ini serta penerapan protokol kesehatan yang ketat perlu di masa sekarang ini, demi memastikan perekonomian tetap berjalan tapi juga warga aman," katanya.
Baca juga:
- PBNU: Salat Id Harus dengan Prokes Ketat, Takbiran di Rumah Masing-masing
- Setelah Ditelepon Gubsu Edy, Ahok Ungkap Alasan Pertamina Naikkan Harga BBM Nonsubsidi di Sumatera Utara
- WNA India yang Terpapar COVID-19 B1617 Masih Dirawat di RS Sulianti Saroso Sunter
- Ingat! KRL Jabodetabek Beroperasi Hingga Pukul 20.00 WIB di Masa Larangan Mudik
Dudung memahami, setahun lebih pandemi berlangsung di Indonesia telah membuat mayoritas masyarakat jenuh dan akhirnya memutuskan mencari hiburan, salah satunya dengan mendatangi pusat perbelanjaan.
Apalagi diberlakukan pula larangan mudik, sehingga pusat perbelanjaan di kota setempat kerap menjadi tujuan melepas kejenuhan.
"Situasi pandemi dan kondisi ekonomi ini memang bagai buah simalakama. Tapi sebisa mungkin prokes diterapkan dengan disiplin agar pengunjung yang datang untuk turut menggerakkan perekonomian ini tetap merasa aman dan nyaman dan kami siap mem-'back up' pengamanan demi penerapan prokes ini," katanya.