Airlangga Optimis Pertumbuhan Ekonomi Bisa 7 Persen di Kuartal II 2021, China Jadi Patokan?
JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah menghantam ekonomi dunia termasuk Indonesia. Beberapa negara telah menunjukkan pemulihan ekonominya, salah satunya adalah China.
Indonesia pun juga mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi di kuartal I 2021. Meskipun masih terkontraksi, namun angkanya jauh lebih kecil dibanding dengan kuartal IV 2020.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah telah melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi sejak kuartal III 2020. Adapun realisasi pertumbuhan kuartal I 2021 yaitu minus 0,74 persen (yoy) menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia semakin menuju ke tren positif.
"Pemulihan ekonominya terlihat dan konfirmasi bahwa kita pada tren yang menuju positif dan ini adalah curvenya adalah kurva V seperti di berbagai negara lain," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 5 Mei.
Mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan ekonomi Indonesia menuju ke tren positif dapat dilihat dari harga konstan kuartal I 2021 yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp2.703 triliun atau mendekati posisi kuartal I 2020.
Kemudian, dari sisi demand side juga menuju ke arah lebih baik seperti konsumsi rumah tangga yaitu minus 2,23 persen atau meningkat dibandingkan kuartal IV 2020 serta konsumsi pemerintah yang mencapai 2,96 persen.
Karena itu, Airlangga optimis ekonomi secara keseluruhan akan tumbuh yang dimulai dari kuartal II 2021. Menurut dia, keberhasilan reformasi struktural akan menjadi faktor pendongkrak ekonomi dalam jangka menengah.
Baca juga:
- Kabar Gembira dari Airlangga: Ekonomi Indonesia Bakal Tumbuh hingga 7 Persen di Triwulan II 2021
- Kabar Gembira dari Anak Buah Sri Mulyani! Pencairan THR PNS, TNI, dan Polri Mulai Dilaksanakan 3 Mei 2021
- Kapan THR 2021 Cair? Untuk PNS, TNI dan Polri Sudah Bisa Dilaksanakan pada 3 Mei
- Realisasi KUR Sentuh 32 Persen hingga April 2021, Setara Rp82 Triliun
"Diperkirakan (pertumbuhan ekonomi nasional) di kuartal II adalah 6,9 sampai 7,8 persen," jelasnya.
Apabila melihat PDB berdasarkan harga konstan, realisasi pada kuartal II 2020 relatif rendah, yaitu hanya Rp2.589,8 triliun. Sementara, kuartal sebelumnya Rp2.703,1 triliun. Sedangkan, PDB harga konstan untuk kuartal I 2021 sebesar Rp2.703 triliun.
"Apabila PDB harga konstan kita (kuartal II) sama dengan di triwulan I 2021, maka dia sudah melompat 5,62 persen. Oleh karena itu, pemerintah confident angka 6,9 persen atau 7 persen bisa tercapai di triwulan II 2021," ucapnya.
Adapun untuk kuartal II 2021, pemerintah memproyeksikan semua komponen tumbuh. Konsumsi rumah tangga naik 6,9 sampai 7,9 persen, konsumsi LNPRT 5 persen sampai 5,5 persen, konsumsi pemerintah 7,6 persen sampai 7,9 persen, investasi 6,4 persen sampai 8,3 persen, ekspor 10,5 persen sampai 12 persen, dan impor 9,5 persen sampai 14 persen.