Sasar Basis Islam, Partai Ummat Besutan Amien Rais Tetap Buka Tangan untuk Non Muslim
JAKARTA - Partai Ummat besutan Amien Rais menegaskan partainya membuka tangan untuk non-muslim bergabung. Namun Partai Ummat mengandalkan basis organisasi masyarakat Islam.
Hal ini ditegaskan Ketum Partai Ummat Ridho Rahmadi. Menantu Amien Rais menegaskan partai yang baru saja dideklarasikan itu terbuka dan siap merangkul semua kalangan. Bukan hanya eksklusif untuk kader muslim, melainkan juga nonmuslim.
"Kami terbuka untuk tidak hanya muslim," kata Ridho Rahmadi.
Namun Ridho mengakui berdasarkan hasil komunikasi dengan sebagian besar PIC di daerah, perekrutan kader dari basis organisasi masyarakat Islam masih menjadi andalan.
Sejumlah tokoh yang telah bergabung, seperti mantan Ketua Umum PBB M.S. Kaban serta Neno Warisman, menurut dia, makin menambah keyakinan partai itu mampu merekrut lebih banyak kader pada masa mendatang.
"Seperti Mbak Neno, beliau mengetuai berbagai organisasi yang di situ juga ada orang-orang partai di dalamnya. Saya yakin bisa menjadi pertimbangan untuk bergabung bersama kami," katanya.
Ridho juga memastikan Partai Ummat memberi peluang yang sama kepada seluruh kader untuk menjabat sebagai pengurus, bahkan pimpinan partai tanpa memprioritaskan keluarga atau orang dekat Amien Rais.
"Itu sudah disampaikan di forum internal, itu sangat tidak masalah. Bahkan, ke depan seandainya ada calon-calon dan ada momen pergantian (pimpinan partai) jika dianggap mampu dipersilakan," kata Ridho yang sebelumnya aktif sebagai dosen Jurusan Teknik Informatika UII ini.
Untuk menuju Pemilu 2024, lanjut dia, partai berlogo perisai tauhid itu masih akan berkonsentrasi merampungkan pendaftaran partai sebagai badan hukum ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM).
Dia menargetkan pengurusan legalitas sebagai partai baru segera tuntas 1 bulan sampai 2 bulan mendatang.
Baca juga:
Golkar Ingin Partai Ummat Plural-Moderat
Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Golkar Zulfikar Arse Sadikin mengucapkan selamat kepada Partai Ummat yang resmi dideklarasikan Amien Rais.
"Selamat datang, kalau memang itu menjadi hak warga negara mudah-mudahan menjadi alternatif baru untuk menyalurkan aspirasi masyarakat," ujar Zulfikar Arse kepada VOI, Jumat, 30 April.
Namun anggota Komisi II DPR itu mengingatkan, sebagai partai baru, Partai Ummat harus memenuhi persyaratan terlebih dahulu untuk mengikuti kontestasi pemilihan umum. Selain memenuhi syarat keterwakilan 100 persen provinsi, 75 persen kabupaten/kota, dan 50 persen kecamatan serta keterwakilan perempuan.
"Tapi harus penuhi persyaratan sesuai UU untuk kepesertaan pemilu, mau partai lama atau baru harus ikuti verifikasi administrasi maupun faktual," kata Zulfikar.
Meski secara filosofis, partai baru seperti Partai Ummat merupakan partai Islam yang hadir memperkuat sistem presidensial untuk membangun kompatibilitas kepartaian, tapi pihaknya ingin ada partai yang moderat.
"Kita lebih menginginkan hadirnya parpol yang moderat. Artinya kita lebih menginginkan parpol itu plural tapi moderat," ucap Zulfikar.
"Kedua ada kekuatan yang efektif di DPR baik dia sebagai kekuatan pemerintah maupun kekuatan penyeimbang supaya chek and balances terjadi dan kehidupan demokrasi kita menuju substansi," sambungnya.