Perkuat Kemampuan Militernya di Kawasan Asia Pasifik, Australia Kucurkan Dana Rp8,4 Triliun

JAKARTA - Perdana Menteri Australia Scott Morrison berencana mengucurkan dana sebesar 580 juta dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp8,4 triliun untuk meningkatkan kemampuan militernya.

Dalam pengumuman Rabu 28 April tersebut, dana sebesar itu digunakan untuk meningkatkan empat pangkalan militer mereka di kawasan utara, hingga memperluas latihan perang dengan Amerik Serikat. 

Morrison mengatakan, rencana perluasan di kawasan utara ini untuk mengantisipasi situasi yang tidak pasti di kawasan Asia Pasifik. Termasuk dengan ketegangan diplomatik dan perdagangan dengan China. 

"Tujuan kami adalah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, untuk memastikan kawasan yang damai, yang, pada saat yang sama, Australia berada dalam posisi untuk selalu melindungi kepentingannya," kata Scott Morrison, melansir Reuters.

Helikopter Chinook milik militer Australia. (Wikimedia Commons/SFC Sadie Bleistein)

Sementara Morrison menghindari menyebut China pada Hari Rabu, fokus militer Australia di kawasan Indo-Pasifik muncul di tengah meningkatnya persaingan antara keduanya untuk mendapatkan pengaruh di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir.

Hubungan antara Australia dan China semakin memburuk setelah Canberra tahun lalu menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus korona, yang mendorong pembalasan perdagangan dari Beijing.

Morrison mengatakan, landasan udara militer di Northern Territory akan diperpanjang untuk mendukung pesawat yang lebih besar, jarak tembak dirombak, dan fasilitas pelatihan baru disiapkan untuk personel pertahanan dan marinir Amerika Serikat. Rencananya, peningkatan militer akan dimulai tahun ini dan selesai pada 2026.

Dana yang digunakan dalam perluasan kali ini, merupakan bagian dari anggaran sebesar 270 miliar dolar Amerika Serikat untuk satu dekade mendatang, guna meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh Australia. 

Ilustrasi militer Australia. (Wikimedia Commons/Cpl. Tyler L/U.S. Navy)

Pendekatan Australia yang semakin tegas telah memenangkan dukungan dengan Washington, dan Morrison mengatakan fasilitas baru itu akan meningkatkan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat.

Untuk diketahui, Pengumuman peningkatan militer Australia terbaru datang hanya beberapa hari setelah salah satu pejabat keamanan paling senior negara itu mengatakan demokrasi liberal harus bersiap untuk perang.

Sekretaris Departemen Dalam Negeri Mike Pezzullo tidak merinci katalisator untuk peringatannya, tetapi hal itu menyusul kemerosotan tajam dalam hubungan Australia dengan China dan meningkatnya ketegangan regional atas Taiwan.

Sementara, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton Minggu kemarin mengatakan, konflik antara China dan Taiwan tidak boleh diabaikan.