Siloam Hospitals, Rumah Sakit Milik Konglomerat Mochtar Riady Ini Raih Pendapatan Rp1,9 Triliun di Kuartal I 2021
JAKARTA - Perusahaan rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk mencatat pertumbuhan kinerja yang cukup signifikan di kuartal I 2021. Emiten bersandi SILO ini mencatat pertumbuhan double digit dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
Dikutip dari laporan keuangan Siloam Hospitals yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 28 April, perusahaan milik konglomerat bos Lippo Group Mochtar Riady ini membukukan pendapatan sebesar Rp1,91 triliun pada tiga bulan pertama 2021. Nilai tersebut tumbuh 32,63 persen dari periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp1,44 triliun.
Rinciannya, pendapatan dari layanan rawat inap sebesar Rp1,06 triliun. Kemudian, pendapatan dari rawat jalan sebesar Rp855,34 miliar.
Di saat yang sama, beban pokok pendapatan SILO naik 22,85 persen menjadi Rp1 triliun dari sebelumnya Rp814,31 miliar. Dengan demikian, Siloam Hospitals memperoleh laba kotor sebesar Rp907,81 miliar atau 44,34 persen lebih tinggi dari laba kotor pada kuartal I 2020 sebesar Rp628,94 miliar.
Baca juga:
- Siloam Hospitals, Rumah Sakit Milik Konglomerat Mochtar Riady Ini Raup Pendapatan Rp7,11 Triliun di 2020
- Siloam Hospitals, Rumah Sakit Milik Konglomerat Mochtar Riady Ini Bagikan Dividen Rp226 Miliar
- Bos Lippo Grup Konglomerat Mochtar Riady Masuk 10 Besar Orang Terkaya Indonesia, Meikarta Apa Kabar Pak?
- Hancur-hancuran Matahari, Peritel Milik Bos Lippo Konglomerat Mochtar Riady Ini Tutup 13 Gerai di Kuartal I 2020
Beban usaha SILO tercatat naik dari kuartal I 2020 sebesar Rp496,09 miliar menjadi Rp574,77 miliar pada periode yang sama tahun ini. Selain itu beban lain-lain Siloam Hospitals sebesar Rp79,41 miliar atau lebih besar 287,77 persen dari beban lain-lain kuartal pertama tahun lalu Rp20,48 miliar.
Alhasil, Siloam International Hospitals membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp143,89 miliar di kuartal I 2021. Capaian ini melesat tujuh kali lipat atau 790,4 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp16,16 miliar.