Festival San Fermin Resmi Dibatalkan, Tidak Ada Adu Lari Orang dan Banteng Tahun Ini di Pamplona

JAKARTA - Walikota Pamplona, Navarra Spanyol Enrique Maya secara resmi mengumumkan penangguhan Festival San Fermin yang kesohor untuk kedua kalinya dalam dua tahun terakhir, Senin 26 April. 

Penangguhan secara resmi ini terkait dengan pandemi COVID-19, di mana penularan COVID-19 di Navarra masih tinggi, sementara rasio vaksinasi COVID-19 rendah. 

"Saya sangat putus asa, saya terpaksa secara resmi menangguhkan festival San Fermin pada 2021," kata Enrique Maya, melansir Reuters.

Februari lalu, Maya menolak untuk membatalkan festival yang terkenal ini dan bersikeras, keputusan ada di tanganya. Kendati, Presiden Administrasi Regional Navarra Maria Chivite waktu itu menyebut festival ini tidak mungkin dihelat.

Festival San Fermin. (Wikimedia Commons/Btodag)

"Festival internasional seperti San Fermin, di mana jutaan orang datang ke Navarra, Spanyol tidak akan mungkin terjadi," tukas Chivite.

Festival San Fermin memperoleh ketenaran internasional dari novel Ernest Hemingway tahun 1926 berjudul 'The Sun Also Rise'. Pembatalan untuk kedua kalinya berturut-turut bukan yang kali pertama. Festival ini sempat terhenti dari tahun 1936-1939 saat terjadi Perang Saudara Spanyol. 

Abad ke-14

Rutin digelar setiap tahun, Festival San Fermin yang digelar di Kota Pamplona ini memiliki ciri khas, yakni sekawanan Banteng mengejar ratusan orang di jalan sempit sepanjang 850 meter di Pamplona.

Dihelat sejak Abad ke-14, festival ini ditujukan sebagai penghormatan kepada San Fermin, senator Kerajaan Romawi yang memeluk Kristen dengan bimbingan Saint Honestus, yang diyakini sebagai pelindung Navarra. Festival ini menjadi terkenal setelah ditulis oleh wartawan yang juga novelis Ernest Hemingway dalam novel 'The Sun Also Rises'.

Festival San Fermin. (Wikimedia Commons/San Fermin Pamplona Navarra)

Rutin digelar setiap tanggal 7-14 Juli tiap tahunnya, festival ini diawali teriakan 'Viva San Fermin' dari balkon Balaikota Pamplona, yang dilanjutkan dengan pesta kembang api atau 'Chupinazo' yang diikuti ratusan orang dari berbagai negara.

Agenda yang paling dinanti dalam festival ini adalah saat enam Banteng dan enam Lembu jantan dilepas, untuk berlari bersama warga di jalan sepenjang 850 meter. Pakaian yang dikenakan oleh peserta maupun masyarakat yang menyaksikan pun diatur, yakni kaos atau kemeja dan celana warna putih, serta kain warna merah yang dililitkan di lehar, pinggang maupun tangan.

Tim kesehatan dan petugas keamanan pun disiagakan di sepanjang lintasan untuk menolong peserta yang terluka. Menariknya, di malam hari, Banteng-Banteng yang dilepas pagi hari, dipotong dan daginganya disajikan di restoran-restoran di Kota Pamplona.