Seorang Ayah Ditangkap setelah Menjadikan Anaknya Budak Seks Selama 24 Tahun dalam Sejarah Hari Ini, 27 April 2008

JAKARTA - Pada Minggu, 27 April 2008, pria Austria bernama Josef Fritzl ditangkap kepolisian atas tuduhan inses dan penculikan. Ia menyekap putrinya, Elisabeth sejak berusia 18 tahun.

Elisabeth dikurung di ruang bawah tanah oleh Josef selama 24 tahun. Tidak hanya dikurung, Josef juga menjadikan Elisabeth budak seks ayahnya sendiri dan membuatnya melahirkan tujuh anak. 

Ketika Fritzl ditangkap, semua anak ditempatkan dalam perawatan dan Elisabeth diberi perawatan medis dan psikologis. Josef memberi polisi kode untuk membuka pintu tersembunyi ke ruang bawah tanah yang terdiri dari kamar-kamar kecil tanpa jendela.

Josef lalu mengaku telah memenjarakan Elisabeth di ruang bawah tanah selama 24 tahun. Josef juga mengakui menjadi ayah dari tujuh anaknya. Josef mengatakan pada penyelidik bahwa salah satu anak mereka meninggal saat masih bayi dan jasadnya telah dibuang ke insinerator.

Polisi lalu mengumumkan hasil tes DNA yang mengonfirmasi Josef sebagai ayah dari anak-anak Elisabeth. Josef kemudian muncul di hadapan hakim dan dikembalikan ke tahanan.

Penyekapan terencana

Mengutip The Guardian, Josef diduga telah melakukan pelecehan terhadap Elisabeth sejak berusia sebelas tahun. Akibat perbuatan itu, Elisabeth sempat kabur dari rumah pada 1982.

Pada 28 Agustus 1984, Josef membujuk Elisabeth ke ruang bawah tanah rumah mereka untuk membantunya memperbaiki pintu. Yang tidak Elisabeth sadari, Josef telah menyiapkan sepotong kain yang dibasahi obat bius.

Josef menutup mulut dan hidung Elisabeth dengan kain itu. Dunia Elisabeth menjadi gelap dan sejak itu ia benar-benar terkurung selama 24 tahun ke depan.

Josef telah merencanakan segalanya. Bahkan ia telah menerima izin resmi untuk membangun kompleks ruang bawah tanah sejak akhir 1970-an.

Tidak sulit mendapatkan pejabat untuk menyetujui pembangunan bawah tanah. Saat itu adalah puncak perang dingin.

Kala itu Austria juga tengah mengalami hari-hari yang menegangkan. Bunker bawah tanah dipandang sebagai hal yang normal dan perlu diadakan.

Sebelum dikurung Josef, Elisabeth berkali-kali kabur dari perilaku bejat ayahnya. Namun semua upaya selalu berakhir dengan ia kembali ke rumah karena ditemukan oleh polisi atau ayahnya.

Jadi ketika Elisabeth menghilang kembali, terdapat surat yang memberi tahu teman dan keluarga bahwa dia melarikan diri untuk bergabung dengan sebuah sekte, mereka percaya begitu saja. Padahal itu semua adalah buatan Josef.

Tujuh kehamilan inses

Selama dikurung, Elisabeth harus menghadapi kejahatan ayahnya yang kerap memperkosanya. Bahkan beberapa kali dalam satu hari. Hal tersebut menghasilkan tujuh kehamilan inses.

Semua proses persalinan tanpa bantuan medis. Untuk memersiapkan kelahiran, biasanya Josef menyediakan disinfektan, gunting kotor, dan buku tentang persalinan. 

Josef sering mengancam Elisabeth dan anak-anaknya, memeringatkan jika mereka mencoba melarikan diri, mereka akan dibunuh. Surat dakwaan mengatakan: Fritzl mengatakan kepada mereka bahwa dia telah memasang sistem sehingga pintu akan memberi mereka kejutan listrik jika mereka mencoba membukanya dan racun akan dilepaskan ke ruang bawah tanah jika mereka mencoba melarikan diri.

Selain itu Josef juga kerap menghukum Elisabeth dengan mematikan semua listrik ke ruang bawah tanah selama berhari-hari. Elisabeth akhirnya kedinginan, sendirian, dan dalam kegelapan total.

Akhir penderitaan 

Penderitaan Elisabeth berakhir ketika salah satu anaknya yang telah berusia 19 tahun, Kerstin sakit parah. Josef membawanya ke rumah sakit.

Di sana, para dokter sangat curiga dengan perawakan Kerstin. Ia sangat pucat dengan gigi jelek dan terbaring sekarat dalam perawatan intensif.

Sadar pihak rumah sakit mulai curiga, Josef membebaskan Elisabeth dan dua anak lainnya dari ruang bawah tanah. Ia memberi tahu istrinya, Rosemarie, bahwa Elisabeth memilih pulang dan keluar dari sekte.

Namun pihak kepolisian menerima petunjuk dari seorang anonim tentang perilaku Josef. Polisi pun menangkap Josef, yang saat itu tengah bersama Elisabeth di dekat Rumah Sakit Amstetten, tempat Kerstin dirawat.

Anak-anak Elisabeth ditemukan di rumah itu. Selama interogasi polisi, Elisabeth yang telah berusia 42 tahun, mengungkapkan semua penderitaanya dikurung di bawah tanah selama puluhan tahun.

Pada 19 Maret 2009, Josef dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat selama 15 tahun. Josef menyatakan menerima hukuman tersebut dan tidak akan mengajukan banding.

Josef saat ini menjalani hukumannya di Biara Garsten, bekas biara di Austria yang telah diubah menjadi penjara. Pada Mei 2017, Josef Fritzl mengubah namanya menjadi Josef Mayrhoff karena terlibat perkelahian di penjara yang mengakibatkan beberapa giginya tanggal setelah narapidana lain membuat profil kencan palsu dengan nama dan fotonya. 

Mark Perry, seorang jurnalis Inggris yang mewawancarai Josef, mengatakan dia tidak menunjukkan penyesalan atas kejahatannya. Josef terus berkata, : Lihat saja ke ruang bawah tanah orang lain, Anda mungkin menemukan keluarga dan gadis lain di sana. 

Pada April 2019, dilaporkan bahwa kesehatan Josef menurun dan dia tidak ingin hidup lagi. Fritzl dikabarkan menderita demensia dan kondisinya semakin memburuk.

*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

SEJARAH HARI INI Lainnya